Menuju konten utama

Lika-Liku Biola Legenda Stradivarius

Biola Stradivarius adalah legenda. Kekhasannya tidak akan pernah ditemukan lagi. Kini, Stradivarius hanya tersisa beberapa gelintir. Harganya di pasaran juga luar biasa mahal. Biola Stradivarius lahir dari tangan Antonio Stradivari, seorang luthier atau ahli membuat dan memperbaiki alat musik berdawai asal Cremona Italia. Banyak orang percaya, kemampuan membuat biola Stradivari datang karena sempat belajar dari Nicolas Amati.

Lika-Liku Biola Legenda Stradivarius
Ilustrasi. FOTO/SHUTTERSTOCK

tirto.id - Awal Januari 2016, seorang musisi muda menghebohkan Jerman. Gara-garanya, ia meninggalkan sebuah biola di bagasi kereta jurusan Mannheim-Saarbrücken, Jerman. Biola itu bukan biola biasa. Polisi federal bagian barat Saarbrücken melansir, biola yang tertinggal harganya mencapai 2,4 juta euro atau sekitar Rp35 miliar.

“Musisi wanita itu lega karena menemukan kembali biola General Dupont Grumiaux Stradivarius buatan 1727 senilai 2,4 juta euro,” kata pihak kepolisian dikutip dari thelocal.de.

Lain lagi kisah musisi tersohor AS, Roman Totenberg. Biola Stradivarius miliknya dicuri dari ruangan kerjanya pada 1980. Biola itu dibeli Totenberg seharga USD 15.000 pada 1943. Pada Juni 2015 atau 35 tahun setelah biola menghilang, keberadaan Stradivarius ini mulai tercium. FBI turun langsung setelah mendapat laporan bahwa biola tersebut dijual oleh mantan istri rekan Totenberg kepada pedagang alat musik di New York.

Sayangnya sang pemilik tak sempat menyaksikan kembalinya biolanya yang hilang. Pada 2012, atau 3 tahun sebelum biola ditemukan, Totenberg meninggal dunia di usia 101 tahun. Bagi sang anak, Nina Totenberg, kembalinya biola milik sang ayah memberikan arti tersendiri.

“Kembalinya biola setelah 3 tahun meninggalnya ayah saya, seolah seperti dia hidup kembali,” kata Nina dikutip dari BBC.

Biola Stradivarius kini menjadi incaran karena harganya yang sangat mahal. Para penyuka seni memburu biola ini karena kekhasannya.

Kayu Khusus

Biola Stradivarius lahir dari tangan Antonio Stradivari, seorang luthier atau ahli membuat dan memperbaiki alat musik berdawai asal Cremona Italia. Banyak orang percaya, kemampuan membuat biola Stradivari datang karena sempat belajar dari Nicolas Amati, cucu dari pembuat biola hebat Andrea Amati (1511-1577).

Biola Stradivarius dibuat pada 1666 hingga periode 1725. Periode 1700-1725 disebut sebagai periode emas kariernya. Selama hidupnya, Stradivari hanya membuat sekitar 1.000 biola dan instrumen dawai lainnya. Selain biola, Stradivari membuat alat musik selo, kecapi, mandolin, dan gitar. Karya biolanya yang paling terkenal adalah 1715 Lipinski dan 1716 Mesias. Kedua biola ini tak dijual sampai ia meninggal dunia. Sayangnya kedua putranya, Francesco and Omobono tak terlalu minat terhadap kemampuan hebat sang ayah.

Keistimewaan biola Stradivarius terletak pada suaranya yang sangat khas. Para ilmuan sempat mencoba mengungkapkan rahasia yang membuat suara Stradivarius sangat spesial sehingga diidamkan oleh banyak musisi. Berbagai disiplin ilmu seperti teknik mikro struktural mencoba memecahkan misteri suara Stradivarius. Hasilnya tak banyak menjawab. Pada Juli 2003, sebuah penelitian dari ahli pembaca lingkaran tahun pohon dan ahli cuaca mencoba mengungkapkan misteri kekuatan suara Stradivarius.

Henri Grissino-Mayer ahli lingkaran tahun pohon dari Universitas Tennessee dan Dr. Lloyd Burckle ahli cuaca dari Universitas Columbia mengaitkan kekhasan kayu Stradivarius dengan musim ketika itu. Musim dingin berkepanjangan yang melanda Eropa pertengahan 1400 hingga 1800 telah memperlambat pertumbuhan pohon pinus yang digunakan Antonio Stradivari dan para pembuat biola Italia lainnya pada abad ke-17. Pada periode itu, pohon-pohon tumbuh lambat, memiliki cincin tahun sempit dan kayu yang padat dibandingkan kayu pinus sejenis di zaman yang berbeda. Periode ini disebut dengan masa maunder minimum atau suatu periode minimnya sinar matahari di Eropa. Titik puncaknya terjadi dalam kurun waktu 1645 hingga 1715, yang merupakan masa hidup sang maestro.

“Kami berpendapat lingkaran tahun pohon identik periode maunder minimum di Eropa yang telah berperan dalam menentukan kualitas instrumen yang dihasilkan oleh para pembuat biola Cremona (tempat Antonio Stradivari),” kata Henri Grissino-Mayer seperti dikutip dari deseretnews.com.

Rekor Harga

Hingga kini, sebagian besar karya Antonio Stradivari banyak yang tidak diketahui keberadaannya. Berdasarkan catatan theviolinsite.com, hanya 204 orang yang tercatat sebagai pemilik resmi Stradivarius Namun, dari 204 yang terdaftar resmi, ada beberapa statusnya yang masih hilang, termasuk dicuri.

Kepemilikan Stradivarius umumnya dipegang oleh pribadi seperti musisi hingga kolektor barang antik, termasuk keluarga dari Antonio Stradivari. Selain kepemilikan secara pribadi, Stradivarius juga dimiliki oleh beberapa lembaga seperti Royal Academy of Music di London, Canada Council for the Arts, Romania Culture Ministry, Patrimonio Nacional Palacio Real de Madrid, dan lainnya. Negara seperti Israel dan Bulgaria memiliki langsung salah satu seri biola Stradivarius.

Tidak sembarang orang bisa memiliki biola ini. Biola-biola karya Antonio Stradivari memang dikenal sebagai biola termahal. Harganya memang tidak sama rata. Namun, karya Stradivarius yang dibuat pada periode pembuatan tahun keemasan yaitu 1700 hingga 1720 dianggap memiliki harga paling tinggi. Rekor-rekor harga Stradivarius terus tercipta.

Pada 1998, pemain biola Rusia Maxim Vengerov membeli sebuah biola dengan julukan Kreutzer Stradivarius buatan 1727 dengan harga USD 1,6 juta atau sekitar Rp21 miliar. Vengerov telah memiliki empat biola langka ini. Pada 1990, Red Mendelssohn Stradivarius buatan 1720 laku terjual seharga USD 1,7 juta atau sekitar Rp22,5 miliar. Pembelinya adalah kakek dari pemain biola Elizabeth Pitcairn, sebagai hadiah ulang tahun sang cucu. Biola Lady Tennant Stradivarius buatan 1699 laku terjual USD 2,032 juta atau sekitar Rp27 miliar dalam sebuah lelang di Balai Christie.

Kemudian pada April 2007, biola Soloman ex-Lambert Stradivarius buatan 1729 terjual USD 2,7 juta atau sekitar Rp35 miliar. Pada 16 Mei 2006 dalam sebuah lelang di Balai Christie, biola Stradivarius dengan nama julukan “The Hammer” buatan 1707 terjual hingga USD 3,544 juta atau sekitar Rp47 miliar.

Pada 2010, rekor harga biola Stradivarius kembali pecah, seorang pemain biola bernama Anne Akiko Meyers membeli biola dengan julukan The Molitor Stradivarius buatan 1697. Ia harus menebus dengan harga USD 3,6 juta atau sekitar Rp48 miliar. Sosok Napoleon Bonaparte disebut-sebut pernah memiliki biola ini. Pada 2011, biola “The Lady Blunt” Stradivarius buatan 1721 terjual 9,8 juta poundsterling atau sekitar Rp198 miliar. Rekor harga Stradivarius ini tercapai dalam rangka pengumpulan dana untuk para korban gempa bumi dan tsunami di Jepang pada waktu itu.

Biola Stradivarius adalah legenda. Keberadaannya pun semakin langka. Maka tak perlu heran jika harganya semakin melangit. Beberapa orang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar demi mengoleksi karya mahal dari Stradivari.

Baca juga artikel terkait ANTONI STRADIVARI atau tulisan lainnya dari Suhendra

tirto.id - Musik
Reporter: Suhendra
Penulis: Suhendra
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti