tirto.id - Staf Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Lenis Kogoya mengaku akan melakukan pendekatan hati untuk membebaskan pilot Susi Air, Captain Phillip Marthens. Ia mengaku, lembaga adat akan turun dan mendorong tidak ada pertumpahan darah.
“Kami datang dengan pendekatan hati. Pendekatan ini ada beberapa konsep. Konsep pertama kami lembaga adat harus turun tangan, kami marga kogoya turun tangan supaya kami ajak janganlah pembunuhan gak baik," kata Lenis usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (27/3/2023).
Lenis mengaku mereka akan menggunakan pendekatan kekeluargaan dan meminta sandera dilepas secara baik-baik. Di sisi lain, ia akan mendorong agar tidak menggunakan ego. Ia mengaku akan berupaya pendekatan positif, tetapi tidak menutup kemungkinan aksi kekerasan.
“Hal yang positif harus pendekatan, kalau negatif ya kita baku perang, kita langkah positif dulu, kalau mereka menyerang ini seperti apa positif dan negatifnya. Sekarang pendekatan positif dulu dengan hati,” kata Lenis.
Lenis mengakui bahwa Egianus Kogoya yang merupakan Panglima Komando Daerah Perang III Nduga Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat itu memiliki kesamaan visi untuk Papua. Akan tetapi, Egianus mendorong agar Papua merdeka dari Indonesia, sementara dirinya lebih fokus merdeka pada isu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Oleh karena itu, ia berharap Egianus untuk tidak menggunakan kekerasan. Ia mengaku akan mengajak Egianus bergabung karena Papua sudah mendapatkan provinsi masing-masing.
“Ngapain kita berantem bunuh-bunuh orang terus? Kami akan lembaga adat akan kejar mereka. Harus mereka bergabung untuk kerja keras, harus kita memajukan Papua sebagai sejahtera damai. Itu harus kita tegakkan," kata Lenis.
“Jadi kami tanggung jawab untuk koordinasi dengan masyarakat, harus lepas. Masuk semua, kita bangun Papua. karena sudah kasih per provinsi itu saja," kata Lenis.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz