tirto.id - Boca Juniors di ambang kesuksesan jelang pertandingan leg kedua final Copa Libertadores, Minggu (25/11/2018). Pasalnya, jika mampu memetik kemenangan dalam laga bertajuk Superclasico tersebut, Los Xeneizes bakal menyamai catatan Independiente sebagai klub tersukses di turnamen ini.
Independiente memang tercatat sudah tujuh kali memenangkan gelar Copa Libertadores, atau terbanyak sepanjang sejarah perhelatannya. Klub yang juga berasal dari Provinsi Buenos Aires tersebut meraih predikat juara pada 1964, 1965, 1972, 1973, 1974, 1975, dan 1984. Independiente juga tercatat sebagai finalis paling cemerlang. Pasalnya, dari tujuh kali keberhasilan lolos ke partai puncak, mereka sukses tujuh kali pula meraih trofi.
Sementara itu, Boca Juniors sejauh ini sudah enam kali meraih gelar juara Copa Libertadores, masing-masing pada 1977, 1978, 2000, 2001, 2003, dan 2007. Boca sebenarnya sudah 10 kali masuk final. Namun, empat dari 10 final tersebut berakhir dengan kekalahan.
Kali terakhir Boca menjuarai Copa Libertadores adalah tahun 2007 lalu. Kala itu, Los Xeneizes membenamkan Gremio dengan agregat 5-0 di partai puncak. Boca sempat pula lolos di final tahun 2012, namun saat itu di partai penentuan mereka kalah agregat 3-1 dari Corinthians.
Tidak Akan Mudah
Terlepas dari langkah yang kian dekat dari predikat klub tersukses, Boca Juniors diyakini bakal kesulitan di laga leg kedua nanti. Pasalnya, pada pertemuan pertama pekan lalu Los Xeneizes ditahan imbang 2-2. Dua kali Boca Juniors sempat unggul lewat gol Ramon Abila dan Dario Benedetto. Namun, dua kali pula River Plate membalas lewat aksi Lucas Pratto serta gol bunuh diri bek Boca, Carlos Izquierdoz. Padahal, pada partai leg pertama tersebut status Boca adalah tuan rumah.
Dengan situasi tersebut, secara hitungan matematis langkah River Plate untuk menggagalkan gelar juara Boca lebih mudah. Apalagi mereka besok bakal bermain di kandang sendiri, Stadion Monumental Antonio Vespucio Liberti.
Namun seperti halnya Boca, River Plate tak akan melangkah dengan mudah. Hal ini dikarenakan aturan "gol tandang" tidak jadi pertimbangan dalam penghitungan agregat di partai final. Artinya hasil imbang 1-1 atau 0-0 pun tidak akan menguntungkan River Plate, karena tak serta merta membuat mereka langsung tampil sebagai juara.
Tak hanya itu, River Plate juga bakal mengalami kerugian karena tidak bisa memainkan penyerang andalannya, Rafael Santos Borre. Rafael terkena sanksi larangan bermain akibat akumulasi, lantaran diganjar kartu kuning pada laga leg pertama kemarin.
River Plate sendiri tercatat telah meraih tiga gelar Copa Libertadores sepanjang keikutsertaannya. Lima kali Los Millonarrios lolos final, namun dua di antaranya berujung kekalahan. Adapun tiga keberhasilan River Plate menjuarai turnamen ini terjadi pada 1986, 1996, serta terakhir tahun 2015 lalu.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan