Menuju konten utama

Larangan Mudik Langkah Tepat karena Angka Kematian Covid-19 Naik

Berdasarkan data Satgas Covid-19, grafik angka kematian Covid-19 meningkat satu minggu terakhir.

Larangan Mudik Langkah Tepat karena Angka Kematian Covid-19 Naik
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Pemerintah menetapkan aturan larangan mudik Lebaran 2021 untuk memotong mata rantai penyebaran COVID-19.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengatakan langkah untuk menetapkan peniadaan mudik sangat tepat karena saat ini angka kematian akibat Covid-19 meningkat.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, grafik angka kematian Covid-19 meningkat satu minggu terakhir. Pada periode 23 april hingga 2 mei perlu waspada bersama karena perkembangan yang kurang baik terjadi.

Pada angka kasus kematian meningkat 3,7% dan angka kesembuhan mengalami penurunan cukup besar yaitu 17,1 % dari minggu sebelumnya.

Melihat angka kematian, terdapat 5 Provinsi dengan kenaikan angka kematian tertinggi di minggu ini, yaitu Jawa Tengah naik 35 (303 vs 338), Riau naik 24 (67 vs 91), NTB naik 15 (1 vs 16), Kepulauan Bangka Belitung naik 13 (12 vs 25), dan NTT naik 9 (4 vs 13).

Padahal momen Idul Fitri yang identik dengan mudik atau pulang kampung tinggal menghitung hari. Tradisi mudik juga merupakan sarana pelepas rindu yang sangat dinantikan masyarakat setiap tahunnya.

Meski demikian, patut dipertimbangkan kembali risiko yang lebih besar, utamanya risiko kehilangan orang terdekat apabila memaksakan diri mudik dalam situasi pandemi seperti ini.

Tradisi mudik memang cara menunjukkan kasih sayang kepada keluarga di kampung halaman, tetapi cara ini bukanlah satu-satunya.

Sebab, di tengah situasi pandemi ini, cara bijaksana menunjukkan kasih sayang adalah dengan melindungi keluarga, utamanya yang berusia lanjut dari risiko tertular Covid-19. Salah satunya bisa menggunakan ruang komunikasi digital atau biasa disebut video call.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. (H.C) Doni Monardo mengimbau kepada posko untuk dapat memfasilitasi kebutuhan untuk mudik virtual.

"Berikan ruang untuk bisa berkomunikasi melalui mudik virtual, posko juga menyediakan mudik virtual ini," kata Doni dalam acara Rapat Koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 di Kantor Bupati Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (28/4/2021).

Cara merayakan Lebaran di tengah pandemi dan larangan mudik

Meski tak bisa mudik atau pulang kampung tetapi masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengisi atau merayakan Lebaran di tengah pendemi dan larangan mudik. Melansir Queen Mary University, berikut ini beberapa cara merayakan Lebaran di rumah.

1. Mengenakan pakaian Lebaran

Walaupun kegiatan Lebaran sepenuhnya dilakukan di rumah, bukan berarti pakaian baru tidak dapat dikenakan. Berdandan dan menggunakan pakaian terbaik bisa dilakukan untuk meningkatkan suasana Lebaran di rumah.

Jika memungkinkan, ajak keluarga atau teman yang tinggal berdekatan untuk berfoto agar dapat mengabadikan situasi Lebaran saat pandemi.

2. Mendekorasi rumah dengan pernak pernik Lebaran

Apabila memiliki rencana untuk bersih-bersih total dan mendekorasi ulang, maka menjelang Lebaran adalah saat yang tepat.

Tingkatkan suasana Lebaran di rumah dengan mendekorasi rumah dengan hiasan Lebaran. Area rumah dapat dihias dengan warna serba hijau atau hiasan ketupat sebagai simbol Lebaran.

Jika memiliki budget lebih, bisa juga menambahkan dekorasi pohon kurma atau lukisan kaligrafi yang baru. Letakkan pewangi ruangan di sudut-sudut rumah dan hiasi meja dengan bunga, manisan, serta yang paling penting kue kering khas Lebaran.

3. Makan makanan khas Lebaran

Tidak lengkap rasanya jika merayakan Lebaran tanpa makan-makan. Setelah menjalani satu bulan penuh berpuasa, Lebaran adalah momen saat seluruh orang bersuka cita dan menikmati makanan lezat.

Ada banyak sekali jenis makanan khas Lebaran yang biasa dikonsumsi orang Indonesia, seperti ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, dan sebagainya. Makanan-makanan tersebut dapat dibeli sebelum hari raya, atau jika memungkinkan bisa juga membuatnya sendiri di rumah.

4. Halalbihalal online

Sudah menjadi tradisi orang Indonesia untuk melakukan halalbihalal dan bermaaf-maafan selama Hari Raya Idul Fitri. Namun, kondisi saat ini belum memungkinkan untuk bertemu secara langsung.

Alternatifnya, ajak keluarga besar melakukan halalbihalal online melalui platform video conference seperti Zoom atau Google Meet. Pastikan untuk berdandan terlebih dahulu sebelum melakukan halalbihalal. Akhiri acara halalbihalal dengan berfoto bersama dengan melakukan screenshot.

Jika memungkinkan rekam acara halalbihalal menggunakan fitur rekam yang tersedia di platform video conference untuk menjadi kenangan setelah pandemi usai.

5. Saling mengirim bingkisan dengan orang terkasih

Memberi hadiah dapat memperkuat kedekatan dalam suatu hubungan, catat New York Times. Hal yang sama juga dapat terjadi dalam hubungan kekerabatan.

Mengirimkan bingkisan Lebaran bisa menjadi cara alternatif untuk tetap terhubung dengan orang-orang terkasih walau terpisah selama pandemi.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait LARANGAN MUDIK atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH