tirto.id -
Posisi duduk seperti apa yang justru memicu nyeri?
Spesialis bedah saraf Brain & Spine Bunda Neuro Center, dokter Wawan Mulyawan, SpBS (K), SpKP di Jakarta, menjelaskan hal ini.
"Jangan condong ke depan atau membungkuk karena akan memprovokasi nyeri," katanya.
Wawan menjelaskan, sebaiknya duduklah dalam posisi menyender pada kursi yang sudah ditaruh bantalan pada bagian belakangnya. Ingatlah untuk tidak duduk dalam jangka waktu terlalu lama. Setiap jam usahakan berdiri dan lakukan peregangan atau sekedar berjalan-jalan selama beberapa menit.
Duduk terus-menerus dapat menyebabkan otot kaku dan mengurangi kelenturan Anda dari waktu ke waktu dan peregangan teratur bisa menekan dampak ini.
Selain itu, duduk misalnya lebih dari delapan jam per hari bisa meningkatkan risiko kematian dini dan penyakit kardiovaskular, menurut studi. Risiko diabetes tipe 2 juga muncul pada mereka yang banyak duduk. Pada lansia, duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko demensia.
Bila nyeri pinggang terjadi, dokter Wawan menyarankan, istirahat adalah langkah awal yang bisa dilakukan agar mereda. Ia menjelaskan posisi istirahat yang paling bagus ialah telentang.
"90 persen orang mengalami nyeri itu karena kaku otot. Sarannya untuk orang yang nyerinya sedang akut adalah istirahat. Istirahat yang paling bagus adalah dalam posisi telentang, bukan tengkurap dan miring," ujar dia.
Ia menyarankan, saat telentang, taruhlah bantalan di bawah kedua lutut untuk mengurangi keluhan nyeri saat nanti Anda terbangun. Jika Anda tak nyaman dengan posisi ini, Anda bisa beristirahat dalam posisi miring, namun tetap harus menyelipkan bantalan diantara kedua dengkul.
Bila nyeri tak kunjung reda, barulah Anda bisa mencoba meminum obat-obatan pereda nyeri yang tersedia di warung, misalnya paracetamol.
"Kalau tidak mempan barulah dengan asam mefenamat. Kalau obat seperti ponstan selain anti nyeri juga ada efek anti radang. Orang yang mengalami kaku otot karena pergerakan juga bisa mengalami radang (inflamasi). Nyeri ringan paracetamol cukup," kata Wawan.
Nyeri punggung dan pinggang menjadi salah satu masalah yang paling banyak dialami orang-orang diseluruh dunia, setelah sakit kepala. 90 persen kasus akan membaik dalam enam minggu, 5 persen akan membaik dalam tiga bulan dan 5 persen perlu mendapatkan pengobatan intensif.
Wawan mengingatkan untuk waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami nyeri seperti ditekan, ditusuk, disertai rasa panas, kesemutan, rasa tebal (ada jarak) dan kelemahan motorik pada tangan dan kaki.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani