Menuju konten utama

Laba Bersih Bank Mandiri Hanya Tumbuh 9,9% Jadi Rp27,5 Triliun

Bank Mandiri selama tahun 2019 berhasil membukukan laba bersih Rp27,5 triliun.

Laba Bersih Bank Mandiri Hanya Tumbuh 9,9% Jadi Rp27,5 Triliun
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar (ketiga kiri) berfoto bersama dengan jajaran direksi Bank Mandiri usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Senin (9/12/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama.

tirto.id - PT Bank Mandiri Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp27,5 triliun selama tahun 2019. Capaian itu berarti hanya tumbuh 9,9 persen secara year on year (yoy) dari tahun 2018. Padahal pada tahun 2018, laba Bank Mandiri mampu tumbuh hingga 21,2 persen.

"Bank Mandiri dapat menutup tahun 2019 dengan kinerja yang membanggakan dengan komitmen untuk tumbuh sehat," kata Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar dalam paparan kinerja tahun 2019 di kantornya, Jumat (24/1/2020).

Capaian laba Bank Mandiri tersebut didukung oleh beberapa faktor. Antara lain peran pertumbuhan kredit konsolidasi sebanyak 10,7 persen secara yoy. Nilai kredit konsolidasi selama tahun 2019 menyentuh Rp907,5 triiun.

Lalu pendapatan bunga bersih Mandiri juga tercatat tumbuh 8,8 persen secara yoy. Nilai dari pos ini menyentuh Rp59,4 triliun.

Di sisi lain kualitas kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) Mandiri juga mengalami perbaikan. Secara gross turun 42bps menjadi 2,33 persen secara yoy.

Portofolio perseroan (bank only) di segmen wholesale per kuartal IV tahun 2019 mencapai Rp516,4 triliun atau tumbuh 9,3 persen yoy. Lalu segmen retail menyentuh Rp275,9 triliun, tumbuh 11,9 persen secara tahunan.

Royke mengatakan kredit korporasi menjadi penopang utama segmen wholesale dengan capaian Rp329,8 triliun. Sementara itu, kredit mikro dan kredit konsumer menjadi andalan segmen retail, masing-masing Rp123,0 triliun dan Rp94,3 triliun.

Kredit korporasi tumbuh 7,7 persen secara yoy. Lalu kredit mikro tumbuh 20,1 persen secara yoy. Kredit konsumer per tahun 2019 tumbuh 7,9 persen yoy.

Lebih rinci lagi, bisnis kartu kredit dan kredit kendaraan bermotor (auto loan) menjadi penyumbang terbesar dengan laju ekspansi masing-masing 20,1 persen yoy menjadi Rp13,8 triliun dan 9,6 persen yoy menjadi Rp34,6 triliun.

Baca juga artikel terkait BANK MANDIRI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti