tirto.id - Hasil Penelitian Center For Digital Society (CFDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 paling berisik di Twitter.
Dalam penelitian 10 tokoh populer Twitter pada Pemilu 2019, kubu Paslon 02 menjadi paling dominan. Setidaknya dari 10 tokoh terdapat delapan tokoh yang berasal dari kubu 02.
"Dari 10 sampai 25 besar saja kita bisa melihat betapa ramainya influencer dari 02. Mereka sangat dominan sekali. Mungkin itu bisa menjawab seberapa berisik [kubu 02] karena data 25, hanya tiga sampai empat pendukung 01," kata peneliti CFDS Iradat Wirid di UGM Yogyakarta, Selasa (21/5/2019).
Iradat mengatakan, dominasi kubu 02 di Twitter ini menjadi salah satu faktor yang mampu meningkatkan elektabilitas paslon 02. Pasalnya, kata dia, jelang pemilu elektabilitas paslon 01 mengalami penurunan jika dilihat trennya dari lembaga survei.
"Percakapan di Twitter salah satu faktor yang menyebabkan penurunan elektabilitas [paslon 01] karena memang sangat masif percakapan yang dilakukan 02, serangan yang dilakukan terhadap pemerintahan Jokowi," jelasnya.
Namun demikian, menurut Iradat, percakapan di Twitter ini tidak cukup kuat untuk bisa mengalahkan kubu 01, mengingat Twitter tidak dapat mempresentasikan keseluruhan pemilih. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi KPU yang baru saja disahkan bahwa paslon 01 unggul 55,5 persen.
Berdasarkan hasil penelitian, 10 akun berdasarkan urutan terpopuler adalah sebagai berikut; Joko Widodo (@jokowi), Sandiaga Uno (@sandiuno), Fahri Hamzah (@fahrihamzah), Rocky Gerung (@rockygerung), Dahnil Anzar (@dahnilanzar).
Kemudian Cak Khum (@cakkhum), Mustofa Nahrawardaya (@akuntofa), Fadli Zon (@fadlizon), Mahfud MD (@mohmahfudmd), dan terakhir Haikal Hassan (@haikal_hasan).
Tercatat dari 10 besar akun, kubu 01 yang masuk dan menjadi paling populer adalah akun milik capres Jokowi. Sementara kubu 02 ada delapan akun atau tokoh di luar Jokowi dan Mahfud MD yang dinilai netral dalam cuitannya.
Hasil penelitian 10 akun Twitter atau tokoh yang paling populer tersebut diakumulasikan berdasarkan jumlah tweet, retweet, like/love, total engagement, dan jumlah followers.
Penelitian dilakukan dalam kurun waktu 17 Januari 2019 sampai dengan 16 Mei 2019. Pengambilan data didasarkan pada kelompok-kelompok yang terlibat secara langsung dan aktif dalam rangkaian Pemilu 2019.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno