tirto.id - Juru bicara tim pemenangan Basuki-Djarot (Badja), Raja Juli Antoni berharap calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan- Sandiaga Uno mampu membuktikan bahwa bukan mereka yang memasang spanduk bertuliskan wujudkan Jakarta bersyariah.
Lebih lanjut Antoni menyarankan pihak Anies-Sandiaga untuk mengecek para relawan dan pendukungnya terkait spanduk syariah itu. Dilakukan hal itu, kata dia, karena mayoritas pendukung Anies-Sandiaga adalah Forum Umat Islam (FUI), Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI).
"Kedua, jauh lebih penting dari sekadar membantah memasang spanduk, itu yang paling penting yang harus diklarifikasi Mas Anies adalah apakah Mas Anies dan Sandi setuju dengan substansi-substansi spanduk itu," ungkap Antoni saat dihubungi melalui telepon, Kamis (6/4/2017).
Ia juga mempertanyakan sikap Anies terkait dengan ideologi-ideologi yang sering disuarakan FPI. "Jadi mas Anies sebenarnya gimana. Mas Anies setuju gak dengan penegakan khilafah yang sekarang disuarakan FPI, apakah Mas Anies setuju dengan Perda pacaran kemudian ada hukuman. Menurut saya lebih penting Mas Anies harus jelaskan posisi dia secara substansif ya tentang isi spanduknya ketimbang bilang tim suksesnya gak bikin," tuturnya.
Ia juga meminta Anies untuk membuktikan jiwa kepemimpinannya untuk dalam mengarahkan relawannya menekan isu SARA. "Jadi poinnya adalah menolak politik SARA itu tidak hanya retorika tapi bagaimana kemampuan untuk menertibkan para pendukung dan relawan di bawah. Coba buktikan mas Anies punya leadership cukup baik untuk mengarahkan para pendukungnya," ungkap dia.
Sebelumnya, calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat enggan berkomentar soal spanduk dengan tulisan wujudkan Jakarta bersyariah. Ahok menyerahkan kepada masyarakat untuk menilainya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tim sukses paslon nomor 3, Anies-Sandiaga, Muhammad Taufik, mengklarifikasi maraknya pemasangan spanduk bertuliskan Jakarta bersyariah. Ia menyangkal jika pihaknya menjadi perancang di balik layar. Ia bahkan curiga bahwa tim Ahok-Djarot yang memasang spanduk tersebut.
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Alexander Haryanto