Menuju konten utama

Kubu Ahok-Djarot Siap Amankan Suara di Lebak Bulus

Djarot mengajak untuk memilih pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Kubu Ahok-Djarot Siap Amankan Suara di Lebak Bulus
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kedua kiri) berdialog dengan warga saat blusukan kawasan Jatinegara Barat, Jakarta, Rabu (29/3). ANTARA FOTO/Atika Fauziyyah.

tirto.id - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke daerah Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017). Diketahui bahwa daerah tersebut merupakan daerah basis suara milik rival politiknya, cagub dan cawagub nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pada kesempatan itu, Djarot menyampaikan kepada para relawan dan warga agar menyampaikan salamnya kepada warga yang belum bisa dikunjunginya. "Mohon doa restu, maaf pak Djarot belum bisa datang ke rumah bapak ibu maka kirim salam. Kirim salam, mohon doa restu. Datengin, ngomong baik-baik jangan suudzon," kata Djarot kepada warga dan relawannya di Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).

Kepada mereka, Djarot mengajak untuk memilih pasangan calon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Kalau seandainya tidak suka dengan Ahok, kata dia, barangkali ada yang suka Djarot.

"Tetangga kiri kanan bisa gak. Kalau bisa kita amankan RW kita, RT kita, tetangga kanan kiri kita. Kalau masalah program sudah jelas semua kok," ungkap dia.

Tidak lupa ia mengajak warga untuk mengajak keluarganya nyoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara yang baik. Lebih lanjut, ia mengatakan untuk warga jangan takut terhadap intimidasi.

“Kalau pilih nomor dua masuk neraka, urusan surga neraka urusan Gusti Allah. Itu kan urusannya Allah SWT. Masa mereka tahu kalau saya salat tahajud, eh saya salat tahajud, yo ndak, kan lapornya ke Tuhan," ungkap dia.

Untuk saksi TPS, lanjut dia, harus datang tepat waktu. Kedua, harus mengetahui siapa saja yang datang, jangan sampai orang luar masuk dan memastikan tidak adanya kecurangan, ungkap Djarot.

"Saksi itu harus cerewet, tegas, kalau ada pelanggaran protes. Kalau ada pemilih dari luar, tambahan ada KK KTP gak. Kemudian kalian kan ada DPT (Data Pemilih Tetap) absen, setelah milih coret. Kan ada yang datang, misalnya Mohammad Amin, cari, diabsen, kalau gak ada ditanya," unggah dia.

Sementara, kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Nico Siahaan, meyakini bakal terjadi intimidasi pada tanggal 19 April mendatang.

"Saya dan teman-teman nambah orang supaya kotak-kotak banyak. Teman RW 01, RW 08, teman yang kemarin sudah milih pastikan datang dan paling pagi. Sehingga kalau lihat yang belum datang jadi harus aktif, inisiatif ajak teman datang dan mencoblos," kata dia di lokasi yang sama.

Ia menambahkan jangan sampai takut diintimidasi. "Ada orang untuk datang tanggal 19. Kalau perlu ada temen-temen di RW 01 ada saya, jadi saling mengisi, kalau ada yang terjadi jangan takut, Lebak Bulus akan jagain 55 TPS," tutup dia.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Chusnul Chotimah

tirto.id - Politik
Reporter: Chusnul Chotimah
Penulis: Chusnul Chotimah
Editor: Alexander Haryanto