tirto.id - Para pengungsi Rohingya yang kabur dari kompleks Kantor Bupati Aceh Barat pada tanggal 1 Juni 2024 masih belum ditemukan hingga kini. Upaya pencarian yang dilakukan belum membuahkan hasil.
Sebelumnya, para pengungsi ini ditampung di tenda-tenda sementara yang didirikan di areal Kantor Bupati Aceh Barat.
Meski begitu, kaburnya pengungsi Rohingya dari tempat penampungan di Aceh Barat pada awal Juni 2024 bukanlah kejadian baru.
Tren ini sudah berlangsung sejak tahun 2015, ketika hampir 1.000 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari persekusi militer Myanmar terdampar di Aceh.
Saat itu, agen-agen penyelundup, baik dari warga Indonesia maupun etnis Rohingya yang menetap di Medan, datang ke lokasi penampungan untuk membawa para pengungsi keluar dari Aceh.
Alasan kaburnya para pengungsi bervariasi, namun beberapa faktor yang sering disebutkan termasuk kondisi hidup yang tidak layak di tempat penampungan, keinginan untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain, dan ketakutan akan dideportasi kembali ke Myanmar.
Bagaimana Kronologi Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Penampungan?
Kronologi lengkap kaburnya pengungsi Rohingya dari penampungan di Aceh Barat masih belum diketahui secara pasti. Pada tanggal 1 Juni 2024, pukul 00:00 WIB, petugas keamanan Satpol PP masih melakukan patroli di tenda-tenda tempat pengungsi Rohingya tinggal.
Saat dilakukan pengecekan kembali pada pagi hari, tenda-tenda tersebut sudah dalam keadaan kosong. Barang-barang milik pengungsi pun ditinggalkan.
Melansir laman berita Antara News, diduga sebanyak 27 orang imigran etnis Rohingya kabur dari tenda saat hujan deras mengguyur pada Sabtu dini hari, 1 Juni 2024.
"Benar, semua warga etnis Rohingya yang selama ini ditampung di belakang kantor bupati semuanya telah melarikan diri," kata Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah Kabupaten Aceh Barat Azim kepada Antara News, di Meulaboh, Sabtu.
Sebelum 27 pengungsi Rohingya kabur dari penampungan di Aceh Barat pada tanggal 1 Juni 2024, 16 orang lainnya telah melarikan diri terlebih dahulu pada tanggal 31 Mei 2024.
Kepala Seksi Penanganan Pengungsi dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Dinas Sosial Aceh Barat, Azim, mengatakan bahwa saat ini tidak ada lagi pengungsi Rohingya di Kabupaten Aceh Barat setelah kaburnya 27 orang tersebut.
Diduga, puluhan imigran tersebut melarikan diri pada Sabtu sekitar pukul 04.30 WIB, saat hujan lebat mengguyur kawasan tersebut dan petugas jaga sedang tertidur.
"Ketika petugas hendak melakukan pengecekan ke kamp, mereka menemukan kamp dalam keadaan kosong," kata Azim.
Kamp penampungan yang kosong tersebut hanya meninggalkan beberapa pakaian milik imigran Rohingya, sedangkan barang lainnya telah dibawa kabur. Azim mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan peristiwa tersebut kepada pimpinan daerah setempat.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dipna Videlia Putsanra