tirto.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara mendadak dievakuasi dari ruangan jumpa pers oleh anggota pasukan pengamanan presiden atau Secret Service, setelah dilaporkan terjadi penembakan di luar Gedung Putih, pada Senin (10/08) waktu setempat.
Sebagaimana dilaporkan BBC, kejadian itu bermula ketika Trump sedang menyampaikan media briefing ke wartawan, tiba-tiba seorang berseragam hitam menyela ucapan Trump dan berbisik, "Pak, bisakah Anda ikut dengan saya?"
Trump bertanya, "apa yang terjadi?" sambil keluar dari ruangan, diikuti para stafnya, termasuk Menteri Keuangan Steve Mnuchin serta Direktur Lembaga Manajemen dan Anggaran Russ Vought. Kemudian pintu ruangan tersebut dikunci semua.
Beberapa menit kemudian, Trump kembali muncul di ruangan jumpa pers. Dia mengumumkan bahwa seseorang telah ditembak oleh pasukan pengamanan presiden dan mengatakan "semuanya telah terkendali".
"Aparat penegak hukum menembak seseorang, sepertinya sang tersangka. Dan saat ini tersangka sedang dibawa ke rumah sakit," ujarnya sebagaimana dikutip BBC.
Sementara itu, di luar Gedung Putih, sejumlah petugas pengamanan presiden yang berseragam serba hitam dan bersenjata senapan otomatis terlihat berlarian di pekarangan Gedung Putih dan mengambil posisi. Menurut beberapa sumber, dua suara tembakan terdengar.
Dilansir dari Associated Press, Dinas Pemadam Kebakaran mengatakan seorang pria mengalami cedera serius bahkan mungkin kritis. Kantor berita itu juga mengabarkan, bahwa aparat sedang menyelidiki apakah individu tersebut punya latar belakang gangguan jiwa.
Seperti dilaporkan The Guardian, kejadian bermula saat anggota pengamanan presiden melihat gelagat aneh seseorang yang mendekati Gedung Putih dengan membawa senjata di area 17th Street dan Pennsylvania Avenue.
Dalam sebuah pernyataan, petugas pengamanan presiden itu mengatakan bahwa sekitar pukul 17.53, seorang pria berusia 51 tahun mendekati seorang petugas yang sedang berdiri di posnya di sudut 17th Street dan Pennsylvania Avenue NW dekat kompleks Gedung Putih.
“Tersangka mendekati petugas tersebut dan memberi tahu petugas bahwa dia memiliki senjata” kata salah seorang anggota Secret Service dalam pernyataannya.
Ia menambahkan bahwa tersangka kemudian berbalik, berlari dengan agresif ke arah petugas tersebut, dan mengeluarkan sebuah benda dari pakaiannya. “Dia kemudian berjongkok dalam posisi penembak seolah-olah hendak menembakkan senjata,” imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa petugas segera merebut senjatanya. Belum ada keterangan resmi siapa pelaku, meski ia sempat dibawa ke rumah sakit karena tertembak Secret Service.
Akibat kejadian ini, sebagian jalan di sekitar Gedung Putih telah diblokir dan sejumlah polisi berkumpul di sudut lokasi.
Setelah situasi kondusif di mana dia melanjutkan konferensi pers yang dijadwalkan. Trump mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang identitas atau motif orang yang ditembak. Namun, ketika ditanya apakah orang itu bersenjata, dia mengiyakan fakta tersebut, meski menekankan mungkin kehadiran orang tersebut tak terkait dirinya.
"Ini mungkin tidak ada hubungannya dengan saya", kata Trump menjawab pertanyaan wartawan. “Saya merasa sangat aman dengan Secret Service," imbuhnya memuji.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Alexander Haryanto