tirto.id - Pembatasan akses keluar dan masuk warga, atau istilahnya lockdown lokal terpaksa dilakukan di Plalangan, Pendowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal tersebut dilakukan lantaran jumlah warga yang positif COVID-19 terus bertambah usai melakukan takziah terhadap salah seorang yang meninggal dunia.
Kronologi lockdown satu desa di Sleman
Pada Senin (29/3/2021) ratusan warga Plalangan, Pendowoharjo, mengikuti uji swab antigen secara massal di gedung SD Negeri Nyaen II setelah puluhan warga setempat dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 yang merupakan klaster takziah.
"Klaster Plalangan muncul ketika 28 Februari lalu, banyak warga yang takziah saat ada seorang warganya yang meninggal dunia dengan status negatif COVID-19," kata Camat (Panewu) Sleman Mustadi di Sleman, seperti dilansir Antara.
Menurut dia, saat takziah tersebut tidak hanya warga sekitar yang datang, namun sanak keluarga dari luar daerah juga datang melayat ke rumah duka di Padukuhan Plalangan.
"Awalnya dari situ hingga muncul klaster takziah Plalangan. Swab antigen massal dilakukan sebagai antisipasi yang cepat untuk penanganan, dan mencegah penularan COVID-19 semakin meluas," katanya.
Ia mengatakan, saat dilakukan tracing, jumlah warga yang positif terus bertambah. Sampai saat ini, total mencapai 25 orang.
"Swab dan tracing dilakukan dari tenaga kesehatan Puskemas Sleman dan Satgas COVID-19 tingkat kelurahan dan padukuhan," katanya.
Mustadi berharap dengan dilakukannya swab massal, dapat memutus penularan COVID-19 baik di tingkat padukuhan maupun yang lebih luas lagi.
"Saat ini untuk mencegah penularan, Satgas COVID-19 Padukuhan Plalangan membatasi akses keluar dan masuk warga, atau istilahnya lockdown lokal," katanya.
Dukuh Plalangan Jamaludin mengatakan ada sebanyak 392 warga Padukuhan Plalangan yang menjalani swab antigen. Sedangkan sebanyak 25 warga sudah dinyatakan positif COVID-19 dengan 15 orang sudah selesai menjalani isolasi.
"Di padukuhan sudah ada beberapa rumah yang digunakan untuk isolasi pasien dengan kebutuhan logistiknya," katanya.
Ia mengatakan saat ini akses keluar- masuk di Padukuhan Plalangan dibatasi dan dijaga, selain warga setempat tidak boleh ada kunjungan.
"Orang luar termasuk pedagang tidak boleh masuk, sedangkan untuk yang mengantar makanan, hanya sampai di Posko Satgas COVID-19 Padukuhan Plalangan," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan pihaknya telah menyiapkan kuota uji swab antigen sebanyak 800 orang.
"Swab antigen massal ini untuk menimalkan resiko penularan. Kami tidak mau mengambil risiko, hari ini langsung kami lakukan swab antigen massal," katanya.
Sedangkan pembatasan akses di Padukuhan Plalangan sudah dilakukan sejak 16 hingga 29 Maret 2021. Kemudian, akan diperpanjang seminggu ke depan hingga 2 April 2021.
Editor: Agung DH