Menuju konten utama

Krengsengan Sapi untuk Menu Buka Puasa Hari Ini

Krengsengan sapi bisa jadi salah satu pilihan untuk menu buka puasa.

Krengsengan Sapi untuk Menu Buka Puasa Hari Ini
Kerengsengan Sapi. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Daging sapi dikategorikan sebagai daging merah, istilah yang digunakan untuk daging mamalia yang mengandung zat besi lebih tinggi daripada ikan atau ayam.

Biasanya daging sapi dimasak dengan cara dipanggang, diambil bagian iganya untuk dijadikan sup, steak, atau ditumbuk dan disuwir menjadi abon. Daging sapi juga bisa jadi isian roti untuk burger.

Produk olahan daging sapi di antaranya kornet, dendeng, dan sosis. Healthline menuliskan, daging sapi segar tanpa lemak mengandung berbagai vitamin dan mineral, terutama zat besi dan seng.

Salah satu manfaat daging sapi adalah bisa meningkatkan pertumbuhan dan pemeliharaan otot, sumber zat besi, dan mengurangi risiko anemia.

Namun terlalu banyak mengonsumsi daging sapi yang terlalu matang dan dimasak dengan tidak benar bisa menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.

Di sisi lain, daging sapi yang diproses dan dimasak dengan baik serta dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan, baik untuk melengkapi gaya hidup sehat dan diet seimbang.

Salah satu menu olahan sapi yang bisa dicoba adalah dimasak krengsengan. Cara membuatnya membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga bisa dibuat untuk menu buka puasa.

Bahan:

  • 500 gram daging sapi, potong sesuai selera
  • 2 sdm kecap manis
  • 1 sdm petis
  • 8 cabai rawit
  • 500 ml air
Bumbu halus:

  • 4 butir bawang merah
  • 2 siung bawang putih
  • 4 buah cabai merah
  • 3 butir kemiri sangrai
  • 1 ruas jari jahe
  • 1 buah tomat
  • sejumput garam dan merica
Cara membuat:

  • Marinasi daging dengan bumbu halus, diamkan di kulkas minimal 1 jam.
  • Masukkan daging dan bumbu marinasi ke dalam panci, masukkan air kecap, dan petis.
  • Masak dengan api kecil, hingga kuah setengah mengental. Lalu masukkan cabai rawit.
  • Masak lagi hingga kental.

Baca juga artikel terkait RAMADAN 2019 atau tulisan lainnya dari Nuran Wibisono

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Dipna Videlia Putsanra