tirto.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno melaporkan akun twitter anonim @doradong ke Polda Metro Jaya karena telah menyebarkan kabar bohong. Menurut Sumarno, akun tersebut telah menuduh pihaknya mendukung pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
“Kedatangan kami untuk melaporkan berita bohong, fitnah, hoax yang terkait dengan pemberitaan bahwa ada rencana atau strategi untuk memenangkan Ahok,” kata Sumarno di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Jumat, (03/02/2017).
Dengan tuduhan tersebut, kata Sumarno, membuat independensi KPUD DKI dalam penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta 2017 diragukan oleh publik. Hal itu dinilai merugikan KPU Jakarta yang bekerja secara profesional sesuai perundang-undangan.
“Oleh karena itu kami perlu melaporkan ke polisi untuk ditindaklanjuti. Karena berita itu kalau tersebar sedemikian rupa dan viral di-posting dan di-share ke mana-mana itu berpotensi mendeligitimasi penyelenggara Pemilu. Jadi apapun hasilnya publik ragu. Oleh karena itu kami harus mengklarifikasi secara hukum,” jelas Sumarno.
Sumarno menyebut jika tuduhan yang dilakukan melalui akun Twitter itu berdampak nyata bagi kredibilitasnya. Ia menyebutkan kabar itu telah tersebar melalui aplikasi pesan instan, Whatsapp.
Isi pesan itu, kata Sumarno, lebih jahat dibanding di akun-akun di twitter tersebut. Di situ ia sebagai Ketua KPUD disudutkan sebagai pelaku penambah jumlah pemilih juga dianggap sengaja menambah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari TPS yang sudah ditentukan.
“Di WA disebut saya memiliki strategi meloloskan salah satu paslon. Istilah mereka 28 rencana KPUD untuk memenangkan Ahok. Judulnya gitu,” tutur Sumarno.
Selain itu, pihaknya juga telah disudutkan dengan berita masalah sumbangan komputer sebanyak 400 unit dari PT. Sampoerna. Dalam berita itu, kata Sumarno, sumbangan komputer tersebut untuk mendorong kemenangan Ahok.
“Diberitakan KPUD menerima sumbangan 400 unit komputer dari PT Sampoerna yang sudah diprogram untuk kemenangan Ahok. Itu kemudian menjadi viral diberbagai tempat yang berakibat komputer yang pinjam pakai dari Pemda di KPUD yang jumlahnya 40 akhirnya dikembalikan padahal kami sangat memerlukan komputer itu. Gara-gara berita orang itu kami meragukan jangan-jangan ada settingan pemenangan calon tertentu," ucap dia.
Poin kedua yang dirasakan memberatkan pihaknya adalah pemberitaan yang menyebut KPUD melakukan survei titipan untuk memenangkan calon tertentu. Terakhir, di akun tersebut menyebut jika KPUD DKI memiliki banyak strategi licik untuk memenangkan Ahok-Djarot.
Selain poin laporan tersebut, Sumarno juga membawa bukti-bukti untuk pelaporan tersebut. Bukti itu, antara lain adalah print out cuitan akun twitter tersebut. Pihaknya berharap Kepolisian menindak tegas siapa dibalik pemilik akun tersebut. Mengingat pula saat melaporkan sore tadi pihaknya telah melihat akun tersebut masih aktif.
“Ini sekarang kami melaporkan dengan delik pengaduan atas laporan pencemaran nama baik dan langsung kami mintai keterangan di Krimsus karena ini penting dan genting,”kata Sumarno.
Namun sampai kabar ini diunggah, akun @doradong telah dikunci oleh pemiliknya.
Penulis: Dimeitry Marilyn
Editor: Agung DH