tirto.id - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginformasikan bahwa dokter yang menangani Novel Baswedan di Singapura telah melakukan pemeriksaan retina dan glaukoma pada Selasa (24/10/2017).
"Kemarin dilakukan pemeriksaan retina dan glaukoma (Novel) oleh dua dokter ahli yang berbeda. Latar belakang dilakukannya kedua pemeriksaan ini berdasarkan rekomendasi dokter adalah untuk menjaga kondisi retina dan sirkulasi cairan di dalam bola mata harus selalu dalam kondisi baik," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Untuk memeriksakan glaukoma, kata Febri, tindakan yang dilakukan adalah pengukuran tekanan bola mata. Operasi mata Novel ditunda gara-gara pada saat dilakukan pengecekan pada 19 Oktober lalu diketahui pertumbuhan permukaan retina pada mata kiri tidak rata.
"Untuk mata kiri, tidak dapat dilakukan tes secara spesifik atau hanya diperiksa dengan menekan kelopak mata bagian atas karena tertutup gusi, namun diperkirakan sedikit lebih tinggi dari mata kanan," tuturnya.
Sementara, kata dia, pengukuran ketebalan kornea mata kanan untuk memastikan bahwa kornea dalam keadaan baik, tidak berubah bentuk dan ketebalannya.
"Hasilnya cukup baik. Ketebalan mata normal," kata Febri.
Kemudian, kata Febri, dokter juga melakukan tes fiksasi atau "blindspot test" untuk mata kanan untuk memastikan reaksi mata kanan dalam keadaan baik.
"Hasilnya cukup baik, walaupun terdapat beberapa titik blindspot," ujarnya.
Dokter juga melakukan vision test untuk mata kanan Novel dengan hasil sangat baik dan dapat membaca sampai huruf kedua terkecil.
"Dokter juga memberikan dua macam obat tetes mata yang harus diberikan untuk menjaga tekanan bola mata," ucap Febri.
Sementara untuk pemeriksaan retina, Febri mengatakan dokter melakukan scanning bola mata menggunakan alat ultrasonography (USG) dengan hasil keadaan kedua bola mata baik.
"Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan hari ini. Jadwal cek rutin sebelum operasi tahap dua akan dilakukan sesuai arahan dokter," tuturnya.
Sebelumnya, operasi mata Novel tahap pertama telah dilakukan pada 17 Agustus 2017 di Singapura.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.
Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (e-KTP).
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri