tirto.id - Hasil survei Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait indeks kualitas program siaran televisi periode I (Januari-Maret) 2018, menyimpulkan bahwa program acara infotainment merupakan salah satu program yang memiliki nilai di bawah standar kualitas.
Tahun ini, infotainment bernilai 2,35 dari 3,00. Koordinator Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KPI Pusat Andi Andrianto mengatakan, dari tiga kali survei yang dilakukan pihaknya, infotainment tidak pernah mencapai nilai standar.
“Infotainment masih mendominasi soal perkawinan, perceraian, perselingkuhan,” kata dia di Jakarta, Rabu (25/7/2018). Hal-hal yang bersifat pribadi masih menjadi satu isu yang ditampilkan.
Berdasarkan hasil survei pada tahun lalu, infotainment di periode pertama mendapatkan nilai 2,36. Di periode kedua mencapai 2,51.
Sementara itu, pengamat media massa Mulharnetti Syas mengatakan, program infotainment harus memperhatikan etika jurnalistik, kode etik jurnalistik, serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3/SPS).
“Saya menyarankan kepada KPI agar mengundang industri televisi yang memiliki program infotainment untuk membahas program yang layak ditonton tetapi tetap berkualitas,” ujar dia.
Dia juga mengatakan pekerja infotainment dapat mengikuti program pelatihan P3/SPS agar mereka memahami tentang pedoman tersebut.
Selain itu, program survei ini melibatkan 120 panel ahli (48 persen panelis perempuan dan 52 persen panelis pria) dan 1200 responden di 12 kota besar di Indonesia.
Jenjang pendidikan para panelis terdiri dari tujuh persen lulusan S1, 57 persen berlatar belakang S2, serta 36 persen dari jenjang S3.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Yandri Daniel Damaledo