Menuju konten utama

Kotak Hitam Heli Basarnas Jatuh Sudah Ditemukan

Kotak hitam pesawat helikopter Badan SAR Nasional yang jatuh di kawasan perbukitan di Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung, telah ditemukan.

Kotak Hitam Heli Basarnas Jatuh Sudah Ditemukan
Petugas SAR menunjukkan kotak hitam atau Black Box (Cockpit Voice Recorder) dari halikopter Basarnas yang jatuh di kawasan lereng gunung Butak Desa Canggal, Candiroto,Temanggung, Jateng, Senin (3/7). ANTARA FOTO/Anis Efizudin

tirto.id - Kotak hitam pesawat helikopter Badan SAR Nasional yang jatuh di kawasan perbukitan di Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung, telah ditemukan.

Kepala Seksi Operasi Peralatan dan Komunikasi Badan SAR Nasional, Agus Tamim di Temanggung, Senin (3/7/2017) mengatakan, kotak hitam pesawat helikopter Eurocopter AS365 Dauphin sudah ditemukan tim sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (2/7/2017).

"Kotak hitam itu baru dibawa turun, Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB," katanya.

Kotak hitam adalah istilah awam untuk dua instrumen penting dokumentasi penerbangan, yaitu Flight Data Recorder (data penerbangan secara instrumental) dan Cockpit Voice Recorder (data percakapan penerbangan di kokpit).

Warna kedua instrumen yang dibuat secara terpisah ataupun terintegrasi ini sebetulnya bukan hitam, melainkan jingga menyala.

Ia mengatakan kotak hitam tersebut nanti akan diserahkan pada pihak berwenang untuk diperiksa. "Melalui kotak hitam itu bisa diketahui data rekaman pembicaraan pilot dan data cuaca," katanya.

Menurut Agus, pihaknya kini menunggu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kemenhub untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab jatuhnya heli.

"Dugaan sementara karena kabut tebal," ujar Agus.

Ia menambahkan bahwa pesawat dalam kondisi layak terbang ketika menuju Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara untuk melakukan evakuasi korban ledakan gas di kawasan Kawah Dieng.

Helikopter yang jatuh itu, kata dia, dirakit oleh PT Dirgantara Indonesia pada 2015 lalu.

"Heli pernah ikut dalam evakuasi korban Air Asia di Pangkalan Bun," ujarnya

Ia mengatakan, untuk memindahkan reruntuhan pesawat terbang itu diperlukan upaya tertentu, di antaranya memotong-motong bagian-bagiannya.

Berdasarkan pantauan di Desa Canggal, warga dilarang mendekat ke lokasi reruntuhan pesawat. Jalan menuju ke lokasi dijaga oleh aparat Polres Temanggung dan Kodim 0706/ Temanggung.

Masyarakat hanya bisa menyaksikan lokasi jatuhnya pesawat dari kejauhan di beberapa titik di Desa Canggal.

Sebagian serpihan bangkai pesawat kini disimpan di Desa Canggal.

Baca juga artikel terkait DIENG atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Agung DH
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri