tirto.id - Korlantas Polri menyiapkan rencana pengamanan libur panjang periode 28 Oktober-1 November mendatang. Mereka bekerja sama dengan instansi terkait dalam rangka antisipasi lonjakan masyarakat dan arus lalu lintas.
Sebanyak 645 pos terpadu didirikan guna memantau pergerakan publik. Pengamanan akan dilakukan di area tol, kawasan peristirahatan, jalur arteri, lokasi wisata, jalur alternatif, maupun objek vital lainnya dengan 160.916 personel gabungan dikerahkan.
"Dengan perincian 94.170 personel Polri, TNI 24.448 personel TNI dan 42.298 personel unsur terkait," ucap Kabag Penum Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadan di Mabes Polri, Selasa (20/10/2020). Kepolisian memperkirakan arus publik akan terjadi pada 27 Oktober-2 November.
Puncak arus mudik diprediksi pada 27 Oktober pukul 12.00 hingga 28 Oktober pukul 00.00 wib. Sementara puncak arus balik bakal melonjak di 31 Oktober pukul 00.00 sampai 2 November pukul 08.00. Ahmad melanjutkan, Korlantas telah mengecek kondisi jalan yang akan dilalui masyarakat.
Maka, akan ada rekayasa lalu lintas seperti penerapan contra flow di Tol Jakarta-Cikampek dan pembatasan truk sumbu tiga ke atas untuk tidak melalui jalan tol. Kemudian, pengaturan di area peristirahatan dengan cara buka tutup, pengaturan di gerbang tol dengan memperbanyak petugas 'pembaca kartu', serta area Kapal Angkutan, Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP).
Sementara, Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas tentang antisipasi COVID-19 berkaitan libur panjang tersebut. Ia tidak ingin liburan kali ini serupa dengan seperti libur panjang sebelumnya yang berakibat kepada kenaikan penularan Corona.
"Kita memiliki pengalaman kemarin libur panjang pada satu setengah bulan yang lalu mungkin setelah itu terjadi kenaikan yang yang agak tinggi. Oleh sebab itu, ini perlu kita bicarakan agar kegiatan libur panjang dan cuti bersama ini jangan sampai berdampak pada kenaikan kasus COVID-19," kata Jokowi di Istana Merdeka, Senin (19/10).
Penulis: Adi Briantika
Editor: Restu Diantina Putri