tirto.id - Serangan teroris menewaskan empat orang dan 20 orang luka-luka di Westminster Bridge London Inggris pada Rabu (22/3/2017) waktu setempat. Selain menewaskan satu polisi dan satu diduga pelaku penyerangan, insiden ini menyebabkan tiga siswa sekolah asal Perancis luka-luka.
Reuters mengutip koran Prancis Le Telegramme yang menyebut tiga anak sekolah itu berusia 15 atau 16 tahun asal Concarneau Lycee, Brittany, Prancis Barat.
Perdana Menteri Prancis Bernard Cazeneuve lewat Twitter membenarkan bahwa tiga korban tersebut adalah anak sekolah.
Le Telegramme mengutip sesama siswa yang ada di lokasi. Mereka menyebut tiga rekannya itu ditabrak oleh kendaraan di Jembatan Westminster.
Menurut keterangan salah satu saksi mata dalam kejadian tersebut seperti diberitakan Sky News, ada sebuah mobil yang mengarah ke pejalan kaki di jembatan Westminster.
"Saya hanya melihat sebuah mobil lepas kendali, dan mengarah ke pejalan kaki di jembatan," seorang wanita yang menyebut namanya sebagai Bernadette kepada Sky News.
Dia berada di sebuah bus wisata di jembatan pada saat itu.
Sky News menyebutkan pelaku yang mengendarai mobil menabrakkan kendaraannya ke sejumlah pejalan kaki sebelum menusuk seorang polisi di luar gedung parlemen.
Saksi mata mendengar orang-orang berteriak dan melihat tubuh orang-orang berserakan dalam insiden yang terjadi di trotoar di depan gedung parlemen.
Mobil itu kemudian menabrak pagar yang mengelilingi Istana Westminster, dekat Big Ben di Parliament Square, dimana penyerang keluar dan menikam seorang polisi.
"Petugas—termasuk petugas bersenjata api—tetap di tempat kejadian dan kami memperlakukan ini sebagai insiden teroris sampai kami tahu sebaliknya," kata Kepolisian Metropolitan London dalam pernyataan yang dikutip Reuters.
Wartawan Reuters di dalam gedung parlemen mendengar ledakan keras dan tak lama setelah itu melihat dua orang tergeletak di tanah di halaman kompleks parlemen.
Seorang fotografer Reuters mengatakan ia melihat setidaknya selusin orang terluka di Westminster Bridge, di samping parlemen.
Foto-foto menunjukkan orang tergeletak di tanah, beberapa dari mereka mengalami pendarahan berat dan satu di antaranya terlihat di bawah bus.
Kejadian itu terjadi bersamaan dengan setahun usia serangan oleh militan yang menewaskan 32 orang di Brussels.
Serangan teror besar terakhir terjadi di London pada Juli 2005, ketika ledakan bom menewaskan 52 orang dan melukai lebih dari 700 lainnya.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri