tirto.id - Jumlah mahasiswa di Yogyakarta diperkirakan mencapai 300 ribu orang, dan mayoritas diantaranya menggunakan telepon seluler dan internet untuk kebutuhan harian. Tingginya pengguna data internet tersebut dinilai mampu mendongkrak perekonomian di Kota Pelajar itu.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia (UI) Sri Handiman menyatakan kontribusi konsumsi komunikasi itu signifikan terhadap perkembangan ekonomi Kota Gudeg.
"Penggunaan telepon seluler dan internet mahasiswa terbukti mampu mendongkrak perekonomian DIY," ujar dia saat ditemui di kompleks Toko Buku Gramedia, Yogyakarta, Rabu (9/11/2016) pagi.
Selain itu, peningkatan penggunaan telepon seluler juga terjadi karena dua hari raya yang terjadi periode triwulan III-2016. Alasannya, kata dia, mahasiswa yang tidak sempat untuk pulang kampung sehingga akan menggunakan telepon selulernya untuk berkomunikasi dengan keluarga di kampung halamannya.
"Atau paling tidak, menggunakan kuota internet untuk berkomunikasi. Artinya, tingkat penjualan voucher telepon seluler dan paket kuota provider melonjak tinggi," katanya.
Ia mengasumsikan jika setiap mahasiswa menggunakan dana secara rata-rata Rp100 ribu untuk membeli pulsa telepon seluler dan paket kuota provider, maka perputaran dana mencapai Rp300 miliar hanya pada dua hari raya tersebut.
"Jika dijumlahkan lagi dengan biaya untuk hal yang sama sepanjang bulan, maka sangat wajar sektor Informasi dan Komunikasi signifikan mendukung perekonomian DIY," kata dia.
Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penggunaan alat komunikasi terutama penggunaan telepon seluler dan internet di momentum liburan dan dua hari raya turut mendorong pertumbuhan lapangan usaha Informasi dan Komunikasi, yang berdampak pada perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Perekonomian DIY triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 yang tumbuh 4,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy), mayoritas didukung oleh sektor Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 8,3 persen.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH