Menuju konten utama

Komnas HAM Kecam Pelarangan Diskusi Tandingan IMF-WB di Bali

Menurut Komnas HAM, acara tandingan yang menentang IMF-WB sudah lazim terjadi di luar negeri.

Komnas HAM Kecam Pelarangan Diskusi Tandingan IMF-WB di Bali
Ketua Komnas HAM periode 2017-2022 Ahmad Taufan Damanik menyampaikan keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (14/11/2017). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Komnas HAM mengecam pelarangan kegiatan The Peoples' Global Conference Against IMF-World Bank di Auditorium Radio Republik Indonesia, Denpasar, Bali, Kamis (11/10/2018). Konferensi ini menolak pertemuan tahunan IMF-World Bank yang sedang digelar di Nusa Dua, Bali.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menegaskan, acara tandingan pertemuan IMF-Bank Dunia sudah lazim terjadi di berbagai negara. Tujuannya, untuk mengimbangi arus besar kebijakan ekonomi global yang dinarasikan IMF dan Bank Dunia.

“Di berbagai negara, kegiatan serupa bahkan disambut oleh demonstrasi besar-besaran kelompok buruh, petani, pencinta lingkungan dan hak asasi manusia dengan menampilkan narasi berbeda dari kebijakan internasional menyangkut keuangan, perekonomian dan perdagangan,” kata Ahmad melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Jumat (12/10/2018).

Sehingga, Komnas HAM menyesalkan adanya pengadangan dan penangkapan aktivis serta langkah-langkah yang menghalangi terselenggaranya kegiatan tandingan, yang salah satunya diorganisir Gerakan Rakyat Menentang IMF-WB itu.

“Kami menilai langkah pihak Kepolisian telah semena-mena karena pelaksana kegiatan telah memenuhi prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta telah memenuhi syarat untuk dikeluarkannya surat izin dari Kepolisian,” ungkap dia.

Selain itu, Komnas HAM juga mendesak pihak Kepolisian untuk menjamin dan melindungi kegiatan tersebut. Apalagi, kata dia, pelaksana kegiatan ini adalah lembaga-lembaga masyarakat sipil yang sudah sangat dikenal kredibilitas dan integritasnya menjaga pilar-pilar demokrasi dan hak asasi.

“[Mereka juga] dikenal sebagai lembaga yang berkomitmen tinggi membela hak-hak masyarakat marjinal,” kata Ketua Komnas HAM.

Sebelumnya, acara The Peoples' Global Conference Against IMF-World Bank batal dilaksanakan karena diadang oleh polisi. Acara tersebut akan diisi panel diskusi dengan banyak tema, yang secara garis besar mencoba memberikan alternatif di luar narasi yang dikampanyekan IMF-World Bank.

Peserta acara tersebut tak cuma dari dalam, tapi juga dari luar negeri. Beberapa organisasi yang turut serta di antaranya Asia Pacific Mission for Migrants, Asia Pacific Research Network, Asian Peasant Coalition, Indigenous Peoples’ Movement for Self Determination and Liberation, dan People Over Profit.

Di tempat lain, polisi bahkan sampai menangkap enam orang ketika berdemonstrasi menentang pertemuan tahunan IMF-World Bank di Sanur, Kamis pagi. Mereka berasal dari aliansi bernama Gerak Lawan (Gerakan Rakyat Melawan Neokolonialisme dan Imperialisme). Aliansi ini pula yang sempat mengkampanyekan gerakan "End WTO (World Trade Organization)".

Baca juga artikel terkait PERTEMUAN IMF atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto