tirto.id -
Video Tiktok yang diposting seorang influencer terkait kandungan data bromat di dalam air minum dalam kemasan (AMDK) ternyata hoaks. Hal ini dipastikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika serta pihak Le Minerale selaku merek yang disebut dalam video.Dalam informasinya, influencer tersebut hanya menggunakan data-data yang disusun dalam sebuah dokumen excel. Tidak ada penyebutan sumber data atau laboratorium tempat kandungan itu diuji. Bahkan tak ada kop surat resmi dari institusi penguji. Metodologi pengujian yang digunakan pun tak jelas.
Kemudian dalam video itu, sang influencer juga membeberkan tingkat kandungan masing-masing merek. Salah satunya Le Minerale yang diklaim berada di ambang batas atas. Dia menyebut angka 58,8 dari ambang batas 10.
Unggahan tersebut pertama kali tayang pada Kamis (22/2/2024). Sampai dengan Sabtu (24/2/2024), unggahan tersebut telah mengumpulkan 664 tanda suka (likes), 390 komentar, dan 297 kali dibagikan ulang.
Video tersebut kemudian meluas ke beberapa unggahan akun Facebook lain, misalnya di sini, di sini dan di sini. Di platform media sosial lain, di Instagram misalnya unggahan dengan konten serupa ditemukan di dari akun "temanbisnisdigital" dan "omg.indonesia.id".
Penelusuran Fakta
Tirto coba mencari informasi mengenai keabsahan informasi ini. Salah satu hasil pencarian, mengarahkan ke halaman artikel dari salah satu kanal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berikut. Dalam artikel tersebut Kominfo memberi cap hoaks informasi soal kadar Bromat produk Le Minerale yang disebut ada di atas ambang batas.
Dalam artikel tersebut, klarifikasi dari pihak Le Minerale menyertakan bukti hasil lab yang menunjukkan kalau kandungan Bromat di produk mereka berada di bawah ambang batas 0,01 mg/L.
Hasil pengujian yang ditunjukan oleh Le Minerale adalah hasil asli yang sah yang merupakan hasil uji laboratorium yang telah terakreditasi yakni di Badan Besar Industri Agro (BBIA) yang berada di bawah payung Kementerian Perindustrian. Sekadar diketahui, BBIA adalah satu-satunya institusi yang terakreditasi untuk pengujian. BBIA memastikan data yang dirilis sang influencer bukan dari mereka.
Berdasar keterangan resmi yang Tirto dapat dari pihak Le Minerale, disebutkan kalau produk mereka sudah melalui proses uji lab dan dipastikan aman dikonsumsi. Marketing Director Le Minerale Febri Satria Hutama menjelaskan, kalau produknya melakukan uji kadar bromat secara rutin dan berkala setiap enam bulan sekali.
Febri menuturkan kalau pengujian yang mereka lakukan juga dilakukan di laboratorium yang telah terakreditasi yakni di Badan Besar Industri Agro (BBIA) yang berada di bawah payung Kementerian Perindustrian. Sekadar diketahui, BBIA adalah satu-satunya institusi yang terakreditasi untuk pengujian. BBIA memastikan data yang dirilis sang influencer bukan dari mereka.
"Hasil pengujian yang di bawah ambang batas aman itu berlaku untuk semua pabrik (fasilitas pengolahan air minum) Le Minerale dan uji ini kami lakukan secara berkala untuk memastikan bahwa Le Minerale aman untuk dipasarkan ," ujarnya.
Pihak Le Minerale juga menunjukkan dokumen hasil uji lab yang menunjukkan kadar Bromat dalam produk mereka kurang dari 0,4 parts per billion (ppb) atau 0,0004 mg/L.
Adapun dalam dokumen uji lab tersebut juga tertulis salah satu persyaratan mutu air mineral SNI 3553:2015 adalah kandungan Bromat maksimal 0,01 mg/L. Sementara dari dokumen tersebut kandungan Bromat produk Le Minerale <0,0004 mg/L. Angka ini jika disetarakan menjadi 0,4 parts per billion (ppb) dari ambang batas 10 ppb.
Febri juga menjelaskan kalau pihaknya juga melakukan rangkaian uji internal, dan uji sampel market yang dilakukan secara berkala. Semua pengujian tersebut memberi hasil kadar bromat pada produk Le Minerale yang sesuai standar.
@tirtoid Beredar video di media sosial yang meresahkan masyarakat karena menyebut sejumlah merek air minum dalam kemasan memiliki kadar bromat tinggi. Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan bahwa info dalam video tersebut hoaks. Dalam video itu, influencer tersebut hanya menggunakan data-data yang disusun dalam sebuah dokumen excel. Tidak ada penyebutan sumber data atau laboratorium uji yang digunakan. Bahkan tak ada kop surat resmi dari institusi penguji. Metodologi pengujian yang digunakan pun tak jelas. Misalnya, saat ia mengklaim kandungan bromat Le Minerale berada di atas ambang batas, dia menyebut angka 58,8 tapi dari skala 1-10, dan dengan data tabel yang diburamkan Oleh karena itu, bisa dipastikan bahwa info tersebut salah dan menyesatkan. Simak penjelasannya di Periksa Fakta yuk! #PeriksaFakta#Jeda#LeMinerale#bromat
♬ original sound - TirtoID - TirtoID