tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Rudiantara angkat bicara mengenai fenomena penjualan domain bernama bakal capres-cawapres Pilpres 2019 seharga miliaran rupiah.
"Itu sih kami enggak bisa cegah," kata Rudiantara di Jakarta, pada Rabu (15/8/2018).
Belum lama ini, viral iklan penjualan domain bernama JokowiMaruf.com seharga Rp2 miliar. Di dalam iklan tersebut tertera nomor kontak si penjual.
Domain bernama capres-cawapres tandingan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga ada yang menjual.
Domain www.prabowosandi.com dan www.prabowosandi.id tercatat dijual seharga Rp1 miliar. Nomor kontak penjualnya juga tertera di dalam iklan domain itu.
Rudiantara bahkan memprediksi saat ini sudah ada sejumlah orang yang berspekulasi dengan membeli domain bernama kandidat capres-cawapres Pilpres 2024.
Dia menilai praktik penjualan domain situs yang memanfaatkan momentum kontestasi politik seperti ini bisa mendatangkan keuntungan berlipat sehingga menarik minat banyak orang.
"Pemilik domain awalnya mungkin hanya bayar sekian dolar dalam setahun, tapi nanti saat dibutuhkan pada 2024, pada 2023 misalkan dijual [jauh lebih] mahal lagi," kata Rudiantara.
Meski domain situs bernama capres-cawapres dijual hingga miliaran, Rudiantara menganggap praktik bisnis seperti ini wajar. Pemerintah juga tidak akan membatasi praktik bisnis musiman itu.
"Dipatok miliaran memang itu mekanisme terbuka, saya juga enggak bisa minta turunin hingga Rp1 juta," ujar Rudiantara.
Meskipun demikian, Rudiantara berpendapat bisnis seperti ini belum tentu mendatangkan keuntungan bagi pelakunya sebab nama domain situs tidak menjamin akan mengerek popularitas dan memastikan kemenangan capres-cawapres.
"Enggak usah terpaku dengan nama domain yang menjadi capres-cawapres. Menjadi presiden-wakil presiden itu masa hanya [berbekal] dengan nama domain [situs] saja," kata Rudiantara.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom