tirto.id - Klub-klub Liga Inggris berencana memotong gaji pemainnya sampai 30 persen selama kompetisi ditangguhkan akibat pandemi Corona (COVID-19). Keputusan itu diambil untuk mengurangi pengeluaran klub dan menjamin para pekerja klub tetap mendapat upah yang layak.
"Klub-klub Liga Inggris telah sepakat untuk berbicara dengan para pemain mereka terkait pemotongan gaji. Besaran gaji pemain yang dipotong maksimal tiga puluh persen," tulis pengumuman resmi dari Liga Inggris, dikutip dariAntara.
Kendati demikian, kesepakatan tersebut belum menjadi keputusan final, sehingga pihak-pihak terkait akan kembali membahas kelanjutannya pada Sabtu (4/4/202020) ini.
English Football League (EFL) selaku operator kompetisi Liga Inggris akan berkomunikasi dengan asosiasi pemain (PFA) dan serikat manajer (LMA) untuk membahas kebijakan yang bakal diambil. Dengan demikian kebijakan pemotongan gaji yang akan efektif berlaku pada bulan Mei 2020, diharapkan dapat diterima semua pihak.
Keputusan yang bakal diambil pun dipastikan hanya bersifat sementara, yakni selama kompetisi ditangguhkan. Ketika kompetisi bisa dilanjutkan, maka klub-klub Liga Inggris diwajibkan kembali membayar gaji pemain dan pelatihnya secara utuh.
"Hasil pertemuan ini akan disimpan, dan akan ditinjau kembali ketika situasinya mulai kembali normal," tulis pernyataan resmi dari Premier League.
Menteri Olahraga Inggris, Nigel Huddleston, pun mengapresiasi langkah yang diambil oleh EFL, PFA dan LMA tersebut. Meski keputusannya belum final, Huddleston, menyebut mereka telah melakukan langkah yang tepat.
"Otoritas sepak bola juga harus mewaspadai perasaan masyarakat di tengah situasi seperti ini. Saya berharap mereka dapat menunjukkan kepemimpinan dan kedewasaannya dalam menghadapi masalah ini," tutur Nigel Huddleston, dikutip dari BBC.
Dilansir dari BBC, PFA telah menginstruksikan anggotanya untuk bersedia di potong gaji, demi memberi upah layak kepada staf klub yang diistirahatkan selama pandemik Corona berlangsung.
Hal itu dilakukan setelah Tottenham Hotspur dan Newcastle United melakukan pemotongan gaji hingga 80 persen kepada pekerja mereka. Bahkan sejumlah staf diberi cuti demi mengurangi pengeluaran klub. Sementara gaji pemain dan pelatih tetap di bayar utuh.
Situasi itu sampai membuat parlemen Inggris ikut bersuara bakal menaikkan pajak penghasilan pemain, jika mereka tidak ingin gajinya dipotong. Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, yang meminta pemain untuk bersedia gajinya dikurangi selama terjadi wabah Corona.
Para pemain Norwich City pun telah menyatakan kesediaannya untuk melakukan pemotongan gaji selama Liga Inggris ditangguhkan. Hal itu mereka lakukan agar para staf di klub tetap mendapat gaji yang layak di tengah situasi kesehatan yang tidak menentu.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Ibnu Azis