Menuju konten utama

KLHK Catat Setengah Juta Ton Sampah Plastik di Lautan Indonesia

Pada 2018 terdapat sekitar 600 ribu ton sampah plastik di lautan Indonesia, menurun jadi kisaran 500 ribu ton pada 2020.

KLHK Catat Setengah Juta Ton Sampah Plastik di Lautan Indonesia
Seekor kambing mencari makan di antara tumpukan sampah di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (11/8/2020). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp.

tirto.id - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat sepanjang 2020 terdapat sekitar 521.275,06 ton sampah plastik berada di laut Indonesia. Jumlah tersebut diklaim menurun dari dua tahun sebelumnya.

Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan telah terjadi penurunan sampah plastik yang berakhir ke lautan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2018 sampah plastik di laut Indonesia mencapai 615.674,63 ton. Kemudian turun menjadi 566.074,94 ton pada 2019. Sampah plastik itu berasal dari kebocoran sampah daratan ke perairan dan kebocoran sampah dari aktivitas di lautan.

"Sampai Tahun 2020 kami sudah bisa memastikan bahwa terjadi penurunan 15,3 persen. Artinya memang ada progres. Ada upaya dan berbagai gerakan juga masif. Tentu masih ada effort lainnya untuk mencapai angka 70 persen pada 2025," kata Novrizal, dalam diskusi Pojok Iklim KLHK, yang dipantau virtual dari Jakarta, Rabu (7/7/2021).

KLHK membentuk Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut untuk mencapai target pada 2025 yakni mengurangi sampah plastik hingga 70 persen dari jumlah saat ini. Kajian analisis pengelolaan sampah di darat dan di laut juga akan terus diperbanyak untuk mendukung tujuan pengurangan sampah.

"Juga akan meningkatkan asistensi kepada para kepala daerah dan pemerintah daerah untuk pengelolaan sampah terpadu dan berkelanjutan. Juga pelibatan lembaga keagamaan dan komunitas," ujarnya.

Sampah plastik telah mengakibatkan lautan tercemar. Tipe sampah plastik yang terurai setelah puluhan tahun membuatnya mengendap di dasar laut dan menjadi mikroplastik. Biota laut seperti ikan dan penyu kerap ditemukan secara tak langsung mengonsumsi mikroplastik.

Asal sampah plastik antara lain dari sungai menurut riset World Resource Institute (WRI), lembaga penelitian independen yang berfokus pada perlindungan lingkungan dan kesejahteraan manusia. WRI menyebut limbah plastik dari Sungai Bengawan Solo, sungai terpanjang di Pulau Jawa, termasuk satu dari empat sungai di Jawa yang turut mencemari lautan. Angkanya 32.500 ton sampah per tahun.

Tiga sungai lain adalah Sungai Brantas (Jawa Timur) dengan 38.900 ton sampah per tahun, Serayu (Jawa Tengah) dengan 17.100 ton sampah per tahun, dan Progo (DI Yogyakarta) dengan 12.800 ton sampah per tahun. WRI juga menaksir 1,15 juta-2,41 juta ton sampah memenuhi lautan pada 2010; semuanya sampah plastik yang mengalir dari sungai.

${vtitle}
${vexcerpt}
`; e.preventDefault(); } videoLinks.forEach(item => item.addEventListener('click', openVideo, false)); // toggle search function toggleSearch() { var searchInput = document.querySelector('.toggle-search-input'); var searchInputTxt = document.querySelector('#search-input'); if (searchInput.classList.contains('open')) { document.getElementById("search-input").blur(); searchInput.classList.toggle('open'); } else { searchInput.classList.toggle("open"); document.getElementById("search-input").focus(); } } // toggle menu function toggleSidebar() { document.querySelector(".sidebar").classList.toggle("active"); document.querySelector(".overlay").classList.toggle("active"); } function closeSidebar() { document.querySelector(".sidebar").classList.remove("active"); document.querySelector(".overlay").classList.remove("active"); document.querySelector(".video-modal").classList.remove("active"); document.querySelector(".video-frame").innerHTML = ""; } // share btn function toggleShare() { document.querySelector(".share-btn").classList.toggle("active"); document.querySelector(".overlay-share").classList.toggle("active"); } function closeShare() { document.querySelector(".share-btn").classList.remove("active"); document.querySelector(".overlay-share").classList.remove("active"); } // article series function toggleSeries() { document.querySelector(".series").classList.toggle("open"); document.querySelector(".overlay-series").classList.toggle("active"); } function closeSeries() { document.querySelector(".series").classList.remove("open"); document.querySelector(".overlay-series").classList.remove("active"); } document.onkeydown = function(evt) { evt = evt || window.event; if (evt.keyCode == 27) { closeSidebar(); } }; // theme function switchTheme(e) { if (e.target.checked) { document.documentElement.setAttribute('data-theme', 'dark'); localStorage.setItem('theme', 'dark'); } else { document.documentElement.setAttribute('data-theme', 'light'); localStorage.setItem('theme', 'light'); } } if (localStorage.getItem('theme') === 'dark') { document.querySelector('.themeSwitch').checked = true; } document.querySelector('.themeSwitch').addEventListener('change', switchTheme, false); // text size function switchTxtSize(e) { if (e.target.checked) { document.documentElement.setAttribute('data-txtSize', 'large'); localStorage.setItem('txtSize', 'large'); } else { document.documentElement.setAttribute('data-txtSize', 'normal'); localStorage.setItem('txtSize', 'normal'); } } if (localStorage.getItem('txtSize') === 'large') { document.querySelector('.txtSizeSwitch').checked = true; } document.querySelector('.txtSizeSwitch').addEventListener('change', switchTxtSize, false);