tirto.id - Pertandingan pekan 21 Liga Nos Primeira Portugal antara Vitoria Guimaraes vs Porto, pada Minggu (16/02/2020) diwarnai aksi keluar lapangan penyerang tim tamu, Moussa Marega. Aksi Moussa itu dilakukan usai ia mendapat ejekan bernada rasis dari suporter tuan rumah.
Penyerang asal Mali berusia 28 tahun ini mencetak gol kemenangan 2-1 untuk Dragoes pada menit 60 dan melakukan selebrasi dengan menunjuk kulitnya sebagai respons kepada cercaan rasis dari suporter Vitoria.
Namun, wasit yang bertugas, Luis Migeul Branco Godinho malah mengganjar Marega dengan kartu kuning. Marega kemudian keluar dari lapangan, menunjuk kedua jempolnya ke bawah kepada para suporter Vitoria. Saat itu, ia sempat ditahan beberapa menit oleh rekan satu timnya.
Akhirnya, pelatih Porto, Sergio Conceicao memasukkan Wilson Manafa sebagai pengganti Marega pada menit 72. Kata Conceicao, hasil laga bukan hal penting lagi karena sesatu yang memalukan terjadi di lapangan.
“Apa yang harus saya katakan, saya minta maaf kepada semua orang karena tidak membicarakan pertandingan, karena peristiwa di laga ini memalukan. Kemenangan dan hasilnya tidak penting jika yang terjadi adalah seperti ini. Kami sangat marah dengan hal ini,” kata Conceicao, dikutip dari laman web resmi Porto.
“Saya tahu ada dukungan besar untuk Vitoria, tetapi saya juga meyakini mayoritas suporter tidak bersikap sama dengan sejumlah orang yang duduk di tribun malam ini dan menghina Marega sejak waktu pemanasan," lanjut Conceicao.
Dia kemudian menutup pernyataannya dengan kalimat: "Kami adalah sebuah keluarga, terlepas dari kebangsaan, tanpa memandang warna kulit, tinggi, warna rambut ... Kami adalah keluarga, kami manusia yang pantas dihormati. Menurut saya, apa yang terjadi di sini memalukan. Sangat memalukan.”
Tidak lama seusai pertandingan berakhir, Marega melalui Instagrampribadinya mengunggah foto dengan gestur mengacungkan kedua jari tengah dengan takarir penyesalan terhadap wasit Luis Godinho. Marega juga menyebut suporter Vitoria yang mengejeknya sebagai 'idiot'.
Otoritas federasi sepak bola Portugal melalui Liga Portugal juga menyatakan dukungan terhadap sikap Marega dengan menyebut akan melakukan segala cara untuk menangani kasus rasisme itu.
"Liga Portugal menolak dan tak akan pernah setuju dengan aksi rasisme, xenophobia, intoleransi, dan ancaman kepada pemain sepak bola, agen, atau kepada manusia," demikian pernyataan di situs ligaportugal.pt.
"[...] Liga Portugal akan melakukan segalanya atas sikap suporter Vitoria, semua espos rasisme akan mendapat hukuman. Kami percaya ini adalah pertarungan di mana warna tim Anda tidak penting dan semua orang harus bersama-sama menghapus momok ini di pertandingan," tutup pernyataan tersebut.
Sementara itu, melalui O Jogo Presiden Vitoria, Miguel Pinto Lisboa mengaku tidak mengetahui adanya rasisme di lapangan. Presiden klub Porto, Francisco J. Marques, meresponsnya dengan menyebut pernyataan Pinto bukanlah sesuatu yang terhormat.
"Dia denialist, pura-pura tidak mendengar ujaran rasisme. Miguel Pinto Lisboa, presiden dari Vitoria, tidak menunjukkan rasa hormat klub dan ketika dia membuat pernyataan harus dipertanggungjawabkan. Orang seperti dia membuat rasisme tetap tumbuh. Kami ingin sepak bola dengan Marega dan tanpa Pinto Lisboa," tulis pernyataan Marques dilansir A Bola.
Porto saat ini berada di peringkat 2 klasemen sementara Liga Nos Portugal dengan torehan 53 poin dari 21 laga. Dragoes hanya terpaut 1 angka dari jawara klasemen, Benfica.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Addi M Idhom