Menuju konten utama

Kisah Anggun yang Jadi Juri Ajang Pencarian Penyanyi di Prancis

Anggun C. Sasmi kembali terpilih sebagai juri untuk ajang pencarian bakat di Prancis.

Kisah Anggun yang Jadi Juri Ajang Pencarian Penyanyi di Prancis
Penampilan di hari ketiga Prambanan Jazz Festival 2019, Minggu 7/6/2019. FOTO/Rajawali Indonesia

tirto.id - Anggun kembali terpilih sebagai juri untuk ajang pencarian bakat "Masked Singer" musim terbaru di Prancis. Dia menjadi penyanyi kelahiran Indonesia pertama yang menjadi juri dalam acara itu.

Sebelumnya, Anggun memang pernah menjadi juri acara itu pada tahun 2019. Bahkan, pada acara Masked Singer tahun lalu, ada salah satu juri yang selalu meniru logatnya ketika berbicara bahasa Prancis.

"Saya wanita Jawa dan akan begitu selamanya. Jadi ketika saya berbicara bahasa Prancis, saya memiliki logat spesifik bahasa Indonesia yang membuat saya sulit untuk dilupakan," ujarnya dilansir dari Antaranews.

Anggun mengatakan, "Ini merupakan kehormatan besar untuk menjadi juri di program TV pencarian bakat terbesar dari saluran TV pertama di Eropa".

“Tahun ini jauh lebih luar biasa karena menampilkan bintang internasional yang hebat," lanjutnya.

Ketika ditanya mengenai apakah dia sebagai satu-satunya artis Indonesia yang menjadi juri acara franchise TV luar negeri, Anggun mengungkapkan: "Selama 20 tahun setelah karier Internasional saya dimulai, saya ingin melihat wajah-wajah Indonesia yang lain menyanyi lagu-lagu mereka di acara prime time TV atau menjadi juri dalam acara pencarian bakat di TV luar.”

Anggun mengaku bangga melihat keberhasilan generasi baru Indonesia di dunia musik internasional seperti Niki.

Rekam Jejak Anggun

Anggun, atau yang memiliki nama lengkap Anggun Cipta Sasmi, penyanyi Indonesia kelahiran Jakarta, 29 April 1974. Jika diartikan, namanya adalah "rahmat yang lahir dari mimpi".

Ayahnya bernama Darto Singo, penyanyi sekaligus produser terkenal di Indonesia. Anggun memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya. Dia tak segan merantau ke Eropa dalam usia yang masih sangat muda, yaitu 20 tahun.

Dia sempat bermukim di London dan Belanda sebelum memantapkan hati untuk tinggal di Paris, Prancis. Dia juga melepas statusnya sebagai WNI agar bisa tinggal di Prancis.

Di Prancis, Anggun bertemu produser Erick Benzi, produser top dunia yang juga pernah memproduseri album Celine Dion. Anggun merilis album solonya yang bertajuk Au Nom de la Lune pada 1997. Single berjudul "La Neige au Sahara" laris di Prancis dan menjadi Hit Summer 1997.

Album berikutnya Snow on the Sahara juga meledak di pasaran. Singlenya dengan judul yang sama pernah bertengger di posisi pertama dalam tangga lagu di Italia, Spanyol, dan beberapa negara kawasan Asia Timur.

Pada tahun 2017, single Anggun yang berjudul "What We Remember" masuk dalam Top 40 Singles Sales Charts di Asia dengan posisi nommor 15. Dia menjadi satu-satunya artis Asia yang masuk dalam Top 20 Sales bersandingan dengan musisi papan atas Pink, Ariana Grande, Kelly Clarkson, Coldplay, dan Ed Sheeran.

Pelantun "Tua-Tua Keladi" kembali mengukir sejarah dengan lagu "Perfect World" yang berhasil tembus Top 10 Billboard Charts-Dance/Club Play Songs.

Baca juga artikel terkait PENYANYI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Siti Ninda Lestari

tirto.id - Musik
Kontributor: Siti Ninda Lestari
Penulis: Siti Ninda Lestari
Editor: Alexander Haryanto