tirto.id - Puluhan nelayan dari Muara Angke, Jakarta Utara, Dadap dan Tangerang, mengadakan aksi protes kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena dinilai telah mengingkari janji politiknya dengan melanjutkan reklamasi. Aksi tersebut dilakukan di depan gedung Pemprov DKI Jakarta, Selasa (16/7/2019) sore.
Sekjen KIARA, Susan Herawati, mengatakan salah satu problem yang diutarakan oleh aksi massa adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak konsisten dengan kampanyenya karena masih
melanjutkan reklamasi melalui Pergub tahun 2016.
Padahal, kata Susan, Pergub itu digunakan Anies untuk menyerang lawan politiknya, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) di Pilgub DKI 2017 silam.
"Kemudian yang paling memyedihkan adalah keluarnya sampai 1.000 IMB di Pulau D sekarang. Padahal sebenernya kalau kita lihat alas hukumnya, itu enggak nyambung. Itu dipakai sebagai kampanyenya Anies untuk nyerang Ahok. Tapi Pergub-nya yang Ahok buat itu malah dipakai Anies. Ini kan jadi lucu," kata Susan saat ditemui wartawan, Selasa (16/7/2019) sore.
Susan menilai Anies saat ini tak berani mencabut Pergub tersebut dan membatalkan izin mendirikan bangunan (IMB) di atas lahan yang dulu ia janji untuk dihentikan.
"Kami melihat bahwa lain-lainnya yang paling menohok, termasuk IMB-IMB yang di Kepulauan Seribu lainnya. Dia enggak berani untuk membatalkan," katanya.
Aksi tersebut diikuti oleh beberapa organisasi non-profit seperti Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jakarta, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Kemudian, Yayasan Lembaga Bantuan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Bina Desa, Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI), Komunitas Nelayan Tradisional Dadap, Komunitas Nelayan Tradisional Muara Angke, Forum Peduli Pulau Pari (FP3), hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto