Menuju konten utama

Khutbah Jumat Terbaru 20 September tentang Keteladanan Rasul

Berikut adalah materi teks khutbah Jumat bulan Rabiul Awal yang bisa disampaikan pada Jumat, 20 September 2024, tentang keteladanan rasul.

Khutbah Jumat Terbaru 20 September tentang Keteladanan Rasul
Jamaah calon haji Indonesia mendengarkan khutbah shalat Jumat di hotel Sektor 5, Makkah, Arab Saudi, Jumat (31/5/2024). (ANTARA/Sigid Kurniawan)

tirto.id - Khutbah Jumat bulan Rabiul Awal yang bisa disampaikan pada Jumat, 20 September 2024, salah satunya dapat menyampaikan materi tentang keteladanan rasul. Tidak hanya perihal ibadah, Rasulullah Saw. juga mencontohkan perilaku yang baik kepada sesama tanpa memandang latar belakang.

Di bulan Rabiul Awal, umat Islam saban tahun memperingati hari kelahiran atau maulid Nabi Muhammad Saw. Salah satu pendapat yang mayoritas digunakan kaum muslim di Indonesia, Rasulullah Saw. Senin, 12 Rabiul Awal 571 Masehi (Tahun Gajah).

Maulid nabi merupakan momentum untuk lebih mengenal dengan sosok Nabi Muhammad Saw. Setelah mengenal, harapannya kaum muslim dapat mencontoh perilaku-perilaku terpuji Rasulullah Saw. dapat menjalani kehidupan sehari-hari.

Khutbah Jumat Terbaru 20 September: Keteladanan Rasul

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

اَلحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا وَسِرَاجًا وَمُنِيْرًا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ:

فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَنْ يَّتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَايَحْتَسِبُ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Bertakwalah engkau kepada Allah Swt. dengan menjalankan perintah dan menjauhi segala laranganNya. Sebaik-baiknya bekal bagi mereka yang memiliki akal adalah ketakwaan.

Dalam kesempatan penuh berkah ini, khotib akan menyampaikan khotbah tentang keteladanan rasul.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Role model terbaik yang dapat dicontoh dalam kehidupan adalah Rasulullah Saw. Tidak hanya taat beribadah, Nabi Muhammad Saw. memiliki akhlak, perilaku, hingga perkataan yang baik. Allah Swt. menegaskan Rasulullah sebagai suri teladan yang baik dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 sebagai berikut:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Arab Latinnya:

Laqad kāna lakum fī rasūlillāhi uswatun ḥasanatul liman kāna yarjullāha wal yaumal ākhira wa żakarallāha kaṡīrā(n).

Artinya:

"Sungguh, pada [diri] Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, [yaitu] bagi orang yang mengharap [rahmat] Allah dan [kedatangan] hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah," (QS. Al-Ahzab [33]: 21).

Dalam dakwahnya, Rasulullah mengajarkan tentang kasih sayang kepada sesama, tidak hanya kepada kaum muslim saja. Meskipun, orang-orang kafir berusaha mencelakakan hingga merencanakan untuk membunuhnya, Rasulullah tetap membalasnya dengan kasih sayang.

Tidak jarang sejumlah sahabat ikut murka ketika orang-orang kafir bertindak kelewat batas kepada Rasulullah. Namun, Rasulullah senantiasa mengajarkan tentang kasih sayang untuk sesama. Allah Swt. dalam Surah Al-Fath ayat 29 berfirman sebagai berikut:

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ

Arab Latinnya:

Muḥammadur rasūlullāh(i), wal-lażīna ma‘ahū asyiddā'u ‘alal-kuffāri ruḥamā'u bainahum tarāhum rukka‘an sujjaday yabtagūna faḍlam minallāhi wa riḍwānā(n), sīmāhum fī wujūhihim min aṡaris-sujūd(i), żālika maṡaluhum fit-taurāh(ti), wa maṡaluhum fil-injīl(i), kazar‘in akhraja syaṭ'ahū fa āzarahū fastaglaẓa fastawā ‘alā sūqihī yu‘jibuz-zurrā‘a liyagīẓa bihimul-kuffār(a), wa‘adallāhul-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti minhum magfirataw wa ajran ‘aẓīmā(n).

Artinya:

"Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-orang kafir [yang bersikap memusuhi], tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud [bercahaya]. Itu adalah sifat-sifat mereka [yang diungkapkan] dalam Taurat dan Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu makin kuat, lalu menjadi besar dan tumbuh di atas batangnya. Tanaman itu menyenangkan hati orang yang menanamnya. [Keadaan mereka diumpamakan seperti itu] karena Allah hendak membuat marah orang-orang kafir. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan pahala yang besar," (QS. Al-Fath [48]: 29).

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Rasulullah juga mengajarkan tentang pentingnya memperhatikan orang-orang miskin. Orang miskin adalah mereka yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makan hingga tempat tinggal. Begitu pedulinya kepada orang miskin, Rasulullah Saw. dalam sebuah hadis bahkan diceritakan berdoa supaya senantiasa didekatkan dengan mereka sebagai berikut:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: أَحِبُّوا الْمَسَاكِينَ ،فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي دُعَائِهِ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مِسْكِينًا وَأَمِتْنِي مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِي فِي زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ يَوْمَ القِيَامَةِ

Artinya:

“Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri, dia berkata: hendaklah kalian mencintai orang-orang miskin. Karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah berdoa: Ya Allah hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, wafatkanlah aku dalam keadaan miskin, serta kumpulkanlah aku pada hari kiamat bersama golongan orang-orang miskin,” (HR. Ibnu Majah).

Hadis di atas, mengajarkan kepada kaum muslim untuk memperhatikan keberadaan orang-orang miskin. Bantulah mereka barang sedikit, karena begitu berarti keberlangsungan hidupnya. Dalam hal ini, Rasulullah Saw. secara tidak langsung juga mengajarkan kesetaraan.

Rasulullah Saw. mengajarkan kepada umat Islam untuk berlaku adil kepada sesama. Bergaul tanpa melihat latar belakang serta menghargai siapapun tidak terkecuali. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Saw. bahkan menolak penggunaan istilah budak sebagai berikut:

لَا يَقُلْ أَحَدُكُمْ عَبْدِي أَمَتِي وَلْيَقُلْ فَتَايَ وَفَتَاتِي وَغُلَامِي

Artinya:

"Salah seorang kalian jangan memanggil [dengan sebutan] 'budak laki-lakiku, budak perempuanku', dan panggillah [dengan sebutan] 'pemudaku, pemudiku, dan pelayanku,'" (HR. Imam Al-Bukhari).

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah tentang keteladanan rasul. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan manfaat bagi kita semua. Terlebih, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ، اَشْهَدُ اَنْ لَا إِلهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَبِهِ وَ كَفَرَ، وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَاِئِقَ وَالْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَسَلَّمُ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً۰

اَمَّابَعْدُ، فَيَاعِبَادَ ﷲ... اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَاتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرٍ إِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، وَأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِنْ جِنِّهِ وَإِنْسِهِ، فَقَالَ قَوْلًا كَرِيْمًا: ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّٰﻪَ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘَﻪُ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ، ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮْﺍ ﺻَﻠُّﻮْﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠِّﻤُﻮْﺍ ﺗَﺴْﻠِﻴْﻤًﺎ ...

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰسَيِّدِنَا ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁلهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْن اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْنَا وَأَصْلِحْ أَحْوَالَنَا، وَأَصْلِحْ مَنْ فِي صَلَاحِهِمْ صَلَاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأْهْلِكْ مَنْ فِي هَلَاكِهِمْ صَلاحُنَا وَصَلَاحُ الْمُسْلِمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ وَحِّدْ صُفُوْفَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَارْزُقْنَا وَإِيَّاهُمْ زِيَادَةَ التَّقْوَى وَالْإِيْمَانِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Edusains
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani