tirto.id - Contoh teks khutbah Jumat menyambut Hari Kemerdekaan 17 Agustus kali ini membahas mengenai peran KH Ahmad Dahlan yang berkontribusi terhadap dakwah Islam melalui Muhammadiyah.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang didengungkan pada 17 Agustus 1945 adalah hasil kerja dari berbagai pihak. Tidak hanya satu-dua tokoh saja yang mewujudkan. Banyak tokoh pendahulu yang turut membantu agar momentum proklamasi dapat dilaksanakan, termasuk menyiapkan berbagai aspek yang diperlukan bagi bangsa setelah Indonesia merdeka.
Dari bidang pendidikan, ada nama KH Ahmad Dahlan yang memiliki peran penting dalam dakwah Islam dan pendidikan di Indonesia.
Dirinya mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Dinniyah bukan hanya untuk mengajarkan pendidikan agama, tetapi juga pengetahuan umum. Meski pembaruan dalam pendidikan ini ditentang pada masanya, namun diterima luas setelah itu.
Sisi menarik organisasi ini adalah tidak menghendaki anggotanya untuk mencari penghidupan dari Muhammadiyah. Sebaliknya, setiap anggota dituntut untuk menghidupkan Muhammadiyah agar tetap terawat dan berkembang sebagai lembaga umat.
Contoh Teks Khutbah Jumat Menyambut Hari Kemerdekaan Versi Muhammadiyah
Khutbah Pertama
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ القَوِيْمِ وَدَعَا إِلَى الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
Amma ba’du ...
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah
Selaku khatib, saya mewasiatkan pada diri pribadi dan untuk jamaah sekalian untuk senantiasa memanjatkan puji syukur kepadai Allah subhanahu wa ta'ala. Dengan rahmatNya, kita semua masih diberikan kesempatan dan tubuh yang sehat untuk menunaikan kewajiban ibadah Jumat di masjid. Semoga Allah menanamkan nikmat iman dan Islam pada kita hingga maut menjemput
Selain itu, semoga salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada penutup para nabi dan rasul yang mendakwahkan Islam secara sempurna, Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Begitu pula keselamatan juga diberikan Allah bagi istri-istri dan keluarga beliau, para sahabatnya, dan siapa pun pengikut Rasulullah sampai akhir zaman.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah.
Negara kita pada Agustus 2023 akan memperingati Hari Kemerdekaan ke 78. Kemerdekaan tersebut ditebus dengan pengorbangan dan perjuangan panjang oleh para pendahulunya. Mereka konsisten untuk membuat bangsa ini lebih baik dari segala bidang.
Ada sebagian dari pejuang membela negara Indonesia dengan perlawanan fisik. Ada pula yang berharta menyisihkan sebagian miliknya untuk membantu perjuangan para pahlawan. Kaum terpelajar pun turut mengambil bagian mencerdaskan bangsa.
Mereka semua adalah pahlawan bagi bangsa Indonesia Kita tidak boleh abai pada satu bidang lalu menonjolkan bidang lain sebagai penentu kemerdekaan Indonesia. Sebaliknya, semua bentuk perjuangan yang sudah dilakukan para pendahulu kita, wajib dihargai.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah.
Salah satu sosok yang mengambil peran bagi kemajuan pendidikan bangsa Indonesia adalah Kyai Haji Ahmad Dahlan. Dia dikenal sebagai pendiri Muhammadiyah. Saat ini Muhammadiyah tidak hanya melayani umat pada bidang pendidikan, tetapi juga masuk ke ranah kesehatan dan bidang-bidang lainnya.
Kegemilangan yang dialami Muhammadiyah saat ini ditempuh dengan perjuangan berat dan penuh liku oleh Ahmad Dahlan. Selepas naik haji dan belajar di Makkah, beliau pulang ke Nusantara pada 1888. Nama aslinya yang semula Muhammad Darwis, berganti nama hijrah Ahmad Dahlan.
Setelah menikahi Siti Walidah, Ahmad Dahlan lantas memulai dakwahnya. Dia menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan selanjutnya merintis berdirinya Muhammadiyah. Melalui wadah organisasi ini, sekolah Madrasah Ibtidaiyah Diniyah mulai dikembangkan memberikan pembelajaran ilmu agama dan pengetahuan umum bagi para siswa.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah.
Pendidikan yang dibawakan Ahmad Dahlan di sekolah tersebut menawarkan pembaruan. Hal itu sempat mendapat pertentangan masyarakat setempat. Berkat kegigihan beliau, pemikiran modern tersebut lambat laun mulai diterima dan mampu mengubah paradigma pendidikan di Indonesia.
Muhammadiyah kini telah dilanjutkan oleh para penerus Ahmad Dahlan. Muhammadiyah berjalan beriringan dengan organisasi Aisyiyah. Terhadap para penerus ini, ibunda Siti Walidah berpesan, “Saya titipkan Muhammadiyah dan Aisyiyah kepadamu sebagaimana almarhum Kiai Haji Ahmad Dahlan menitipkannya".
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah.
Ahmad Dahlan berpesan agar para pengikut Muhammadiyah tidak mencari keuntungan duniawi dari organisasi. Sebaliknya, justru anggota harus memakmurkan Muhammadiyah sebagai lembaga dakwah dan bermanfaat bagi umat. Pesan beliau yang sangat masyhur mengatakan, "Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah."
Pesan moral yang bisa diambil yaitu ketika seseorang berada di lingkungan Muhammadiyah, dirinya tidak dididik untuk mencari penghidupan dari organisasi. Dia harus menjaga kehormatannya dengan mengangkat tangannya ke atas berbagi dengan sesamanya.
Pesan tersebut juga menjadi perwujudan militansi terhadap kemajuan dakwah Islam. Dakwah ini tanpa kontribusi dari umat yang suka rela mengorbankan jiwa, harta, dan potensinya, maka akan banyak kendala yang dihadapi. Muhammadiyah bersama dengan seluruh umat Islam lainnya mesti bersatu padu memajukan umat dari segala aspek.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
Khutbah Kedua (Doa)
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Editor: Yulaika Ramadhani