tirto.id - Ketua Umum The Jakmania Diky Soemarno membantah bahwa pihaknya mengancam akan memberikan 'hukuman' kepada Anies Baswedan, bakal calon presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pada Pilpres 2024 mendatang.
Hukuman itu disebut diberikan buntut kekecewaan The Jakmania atas bentroknya jadwal pertandingan Persija Jakarta versus Bhayangkara FC dengan acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Gelora Bung Karno pada Minggu (16/7/2023).
Sedianya, Persija Jakarta akan menjalani laga kandang. Namun, karena bentrok, pertandingan pun dipindahkan ke Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat.
Diky mengatakan, semua hal yang bukan pernyataan resmi dari pengurus pusat The Jakmania adalah tidak benar.
"Secara prinsip, kalau bukan keluar dari Pengurus Pusat The Jakmania, maka pernyataan apapun bukan mewakili The Jakmania," kata Diky saat dihubungi reporter Tirto, Rabu (12/7/2023).
"Sekali lagi, saya pertegas. Kalau itu bukan pernyataan resmi dari PP The Jakmania," sambung Diky.
Sejatinya pernyataan Diky itu merespons pernyataan pentolan Jakmania Tanah Abang Dheny Permana di salah satu media massa. Dheny Permana mengaku kecewa atas bentroknya jadwal itu. Dheny juga menyebut acara Nasdem di GBK bakal jadi senjata makan tuan bagi Anies.
Diky mengaku sepengetahuannya bahwa Dheny bukan pengurus The Jakmania.
"Setahu saya dia bukan pengurus Jakmania Tanah Abang," tutur Diky.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali meminta maaf kepada para pendukung The Jakmania atas benturan jadwal itu.
"Atas nama ketua panitia, saya sangat-sangat menyayangkan benturan jadwal ini. Kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf kepada teman-teman The Jakmania," ungkap Ahmad Ali dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/6/2023).
Ali mengklaim benturan jadwal ini bukan keinginan partai yang dinahkodai Surya Paloh itu. Ia mengklaim pengurus Nasdem dan panitia acara Apel Siaga Perubahan baru mengetahui adanya bentrokan jadwal beberapa hari yang lalu.
Panitia acara juga sudah melakukan berbagai persiapan, sehingga tidak bisa membatalkan agenda tersebut.
"Jikalau kami mengetahui dari awal, pasti kami akan mengalah. Karena kami betul-betul tidak diberitahu oleh pihak penyelenggara (GBK)," ucap Ali.
Ali berharap peristiwa itu bukan sebagai upaya membenturkan Nasdem dengan agenda sepakbola nasional.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Reja Hidayat