tirto.id - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, meminta agar pemerintah memfasilitasi para guru yang nantinya diberi sertifikasi sesuai dengan janji Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti. Pasalnya, dia khawatir pemberian sertifikasi kepada para guru itu malah membuat kompetensinya stagnan.
Hal itu dikatakan Hetifah sebagai respons atas rencana Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, memberikan sertifikasi kepada 606 ribu guru pada 2025.
“Intinya kan adalah peningkatan kesejahteraan. Nah, baru nanti juga kita bicara soal kompetensinya. Jangan sampai yang dikhawatirkan nih sudah dia mendapatkan kesejahteraan yang lebih bagus, tapi kok kompetensinya mandek,” kata Hetifah kepada awak media di Westin Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024).
Menurut Hetifah, banyak ilmu yang seharusnya dipelajari para guru untuk menunjang profesinya. Dia kemudian mencontohkan program Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebelumnya, Nadiem Makarim.
“Padahal, sekarang banyak ilmu-ilmu baru yang seharusnya dipelajari guru. Makanya di situ diperkenalkan seperti program Merdeka belajar itu kan. Maksudnya supaya semua guru bisa belajar mandiri gitu. Tapi, juga kalau bisa lebih banyak pelatihan-pelatihan yang diberikan secara offline juga lebih bagus,” ujar dia.
Hetifah juga mengatakan bahwa rencana sertifikasi guru ini memang langkah yang bagus untuk menyejahterakan para guru. Sebab, kata dia, terdapat perbedaan tunjangan untuk guru yang belum bersertifikasi dan guru-guru yang sudah bersertifikasi.
“Kalau sudah disertifikasi, pasti nanti ada hubungannya dengan kesejahteraannya begitu. Dia sebelum dengan sesudah tersertifikasi akan beda, akan ada tunjangannya gitu kan,” kata dia.
Sebelumnya, Mendikdasmen menekankan komitmennya dalam pengembangan kualitas guru. Dia menyebutkan bahwa pada 2025, sebanyak 606 ribu guru akan mendapatkan tunjangan sertifikasi. Hal ini disebut Mu’ti sudah mendapatkan persetujuan dari DPR.
"Ini bukan janji politik, tetapi komitmen yang sudah disetujui oleh DPR. Kami juga berencana melatih sekitar 850 ribu guru untuk mengikuti Program Profesi Guru (PPG) pada 2025," ucap Mu’ti di Aula Harun Nasution, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa (26/11/2024).
“Dan mudah-mudahan pada tahun 2026 juga sudah dapat sertifikasinya dari pemerintah. Ini bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kualitas guru dan teorinya lagi peningkatan kualitas pembelajaran akan berpengaruh terhadap kualitas,” tambah dia.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fadrik Aziz Firdausi