Menuju konten utama

Ketua DPR Minta Komisi I Evaluasi TNI Soal Kecelakaan Tank

DPR akan menyerahkan kasus kecelakaan tank itu kepada Komisi I untuk melakukan evaluasi dan langkah-langkah selanjutnya.

Ketua DPR Minta Komisi I Evaluasi TNI Soal Kecelakaan Tank
Salah seorang kerabat korban menunjukan foto pelajar PAUD yang sedang menaiki Tank milik TNI sebelum tenggelam di Purworejo, Jateng, Rabu (10/3). Akibat kecelakaan sebuah tank dari Batalyon Infanteri 412 / Bharata Eka Sakti Purworejo yang tenggelam di Sungai Bogowonto, Purworejo,itu mengakibatkan Kepala Sekolah PAUD Ananda dan satu Anggota TNI meninggal dunia. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo meminta Komisi I untuk mengkonfirmasi kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait kecelakaan tank milik Yonif Mekanis Raider 412/ Kostrad di Sungai Bogowonto, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang menewaskan dua orang.

“Saya pimpinan DPR telah meminta Komisi I melakukan pengecekan terhadap mitranya, terutama Panglima TNI, mengecek mengapa bisa terjadi,” kata Bambang di gedung KPK, Jakarta, Senin (12/3/2018).

Hal tersebut ditegaskan Bambang usai menghadiri undangan KPK dalam rangka peluncuran Laporan Tahunan KPK dan juga acara "KPK Mendengar".

"Apapun ceritanya, itu faktor keselamatan yang melibatkan anak-anak di bawah umur, jadi harus betul hati-hati. Boleh saja memberikan hiburan kepada rakyat dan harus terukur, dihitung betul tingkat keselamatannya,” kata dia.

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menyatakan, DPR akan menyerahkan kasus kecelakaan tank itu kepada Komisi I untuk melakukan evaluasi dan langkah-langkah selanjutnya.

“Kami serahkan kepada Komisi I untuk evaluasi dan melakukan langkah yang tepat agar kejadian serupa tidak terulang," kata politikus Partai Golkar itu.

Pada Sabtu (10/3/2018) siang terjadi kecelakaan satu tank angkut personel M-113 di Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah. Tank itu mengangkut anak-anak PAUD Ananda, dari Kelurahan Sindurjan, Purworejo, serta anak TK.

Rombongan PAUD Ananda yang turut dalam program outbond yang melibatkan tiga unit tank angkut personel M-113 itu terdiri dari 16 anak dan seorang guru. Selain mereka, masih ada TK Masitoh (71 anak dan empat guru), TK Siwi (20 anak dan dua guru), PAUD Lestari (20 anak dan empat guru), PAUD Handayani (35 anak).

Pelaksanaan outbound bagi anak-anak itu dipecah menjadi dua gilir jalan, dengan anak-anak menaiki kabin tank M-113. Pada gilir jalan kedua, insiden itu terjadi, setelah satu tank M-113 tergelincir dan masuk ke dalam Sungai Bogowonto.

Tidak ada yang meninggal di dalam kabin tank. Adapun korban jiwa terjadi pada saat mereka sudah keluar dari tank dan terseret arus Sungai Bogowonto.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN TANK TNI

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz