tirto.id - Sikap saling curiga, saling menghina serta saling memarahi merupakan tiga "penyakit" yang saat ini sedang menghinggapi bangsa Indonesia akibat gempuran dampak negatif teknologi informasi, salah satunya kabar hoax.
Pernyataan itu disampaikan Ketua umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H. Romahurmuziy dalam silaturahmi bersama keluarga besar Kantor wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah di Palu, Kamis (9/2/2016), seperti dikutip dari kantor berita Antara.
"Jadi mendadak kita tidak menjadi diri kita sendiri karena dahsyatnya teknologi informasi," katanya ketika memberikan wejangan tentang perkembangan Indonesia beberapa waktu terakhir, salah satunya termasuk kehidupan agama yang relatif tidak terlalu sehat.
Romi mengatakan, gempuran teknologi informasi yang saat ini sudah merambah ke seluruh aspek kehidupan telah memunculkan sebuah era demokrasi baru yang membuat orang dengan mudah mengungkapkan pendapat mereka tanpa rasa tanggung jawab.
Sebagai catatan, berdasarkan data, lanjutnya, di Indonesia jumlah akun Facebook mencapai angka 88 juta, pengguna Twiter 50 juta, dan hampir semua anak muda menggunakan media sosial.
"Mereka ini mengalami demokrasi era baru, yang dinamakan demokrasi anonim, karena orang bebas menggunakan nama siapapun, sehingga keinginan mengungkapkan apa adanya itu tinggi," ungkapnya.
Hal itulah, kata Romi, yang menimbulkan hoax atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, sehingga etika yang digunakan dalam dunia nyata tidak digunakan di dunia maya.
Penyakit itulah yang harus sama-sama dilawan, sebab penyakit tersebut sama sekali tidak dibenarkan oleh ajaran Islam, tegas Romi.
Oleh karenanya, dia meminta pada semua lapisan masyarakat untuk menjauhi berita-berita yang tidak benar, yang mengancam perpecahan bangsa dan negara.
Hadir dalam Kegiatan itu, Kepala Kemenag Kota Palu, Kepala Kemenag Donggala, Kepala Kemenag Sigi, Kepala KUA, Penyuluh, Penghulu se-Kota Palu, Donggala, Sigi dan Kepala MAN, MTsN, MIN se Kota Palu.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara