tirto.id - Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah Zubir menilai permintaan maaf Prabowo Subianto ke warga Boyolali atas ucapan "tampang Boyolali" beberapa waktu lalu tak tulus.
"Minta maafnya Prabowo bukanlah minta maaf yang meluncur dari nuraninya, melainkan minta maaf politis, karena permintaan maaf tersebut dilakukan setelah mengkalkulasi dulu untung ruginya," kata Inas saat dihubungi, Rabu (7/11/2018).
Lagi pula, kata Inas, bukan kali ini saja Prabowo mengeluarkan pernyataan yang bernada cacian dan pelecehan.
Ia mencontohkan di antaranya, pernyataan “kalau hakim agung-hakim Mahkamah Konstitusi bisa disogok, apalagi wartawan. Sama saja” pada 2013 lalu dan pernyataan "wartawan gaji kecil enggak pernah main ke mall" pada tahun lalu.
"Maka hal tersebut sudah menjadi habit-nya Prabowo," kata Inas.
Inas pun menyangsikan Prabowo bakal mampu menghentikan kebiasaannya tersebut. "Apakah Prabowo mampu mengerem kebiasaannya ini? Kita lihat dalam 6 bukan ke depan," kata dia.
Sebelumnya, Prabowo telah meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan penyebutan istilah "tampang Boyolali" dalam pidatonya.
Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam video yang diunggah Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, melalui akun Twitter pribadinya, Selasa (6/11/2018).
"Kalau ada yang merasa tersinggung, ya saya minta maaf. Maksud saya tidak seperti itu. Saya siap kalau diminta dialog langsung," kata Prabowo.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora