Menuju konten utama

Kesaksian Warga Soal Jatuhnya Helikopter Basarnas

Sebelum jatuh, helikopter milik Basarnas terbang rendah sekitar 100 M di atas pemukiman warga

Kesaksian Warga Soal Jatuhnya Helikopter Basarnas
Ilustrasi. Seorang teknisi melakukan pemeriksaan akhir pesawat helikopter pesanan Basarnas jenis AS 365 Dauphin, di hanggar PTDI, Bandung, Selasa (18/10). ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna.

tirto.id - Sebuah helikopter milik Basarnas dikabarkan jatuh di Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Minggu (2/7/2017) sore. Helikopter tersebut jatuh saat akan menuju lokasi Kawah Sileri yang meletus pada Minggu siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Titik jatuh helikopter dari pemukiman warga hanya berjarak sekitar 6 km. Warga setempat, Jumari mengatakan helikopter terbang rendah sekitar 100 M di atas pemukiman warga. Sebelum helikopter jatuh terdengan suara keras.

“Mendengar suara keras, warga kemudian mencari sumber ledakan,” kata Jumari, di lokasi kejadian saat dikonfirmasi Tirto, pada Minggu malam.

Hal yang sama juga diungkapkan warga lainnya, Suryadi. Ia membenarkan bahwa helikopter terbang rendah sebelum jatuh di ladang tembakau.

Warga yang mendengar suara keras berusaha mencari dan mendatangi sumber suara. Kemudian, warga akhirnya menemukan puing helikopter di ladang milik warga.

Menurut kesaksian Jumari yang mendatangi lokasi, badan helikopter terbelah menjadi tiga bagian besar, sementara korban terjepit di badan pesawat.

Hingga Minggu malam, baru ada tiga korban yang berhasil dievakuasi ke RSUD Temangung. Hal ini dikarenakan posisi bangkai helikopter yang berada di dekat pinggir jurang sehingga menyebabkan proses evakuasi mengalami kendala. Ditambah lagi kondisi medan yang terjal dan gelap membuat evakuasi berjalan lambat.

Baca juga artikel terkait DIENG atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Agung DH
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz