Menuju konten utama

Kepergian Orang Terakhir Generasi Ketiga Rockefeller

David Rockefeller meninggal di usia 101 tahun. Ia adalah orang terakhir di generasi ke-3 keluarga Rockefeller.

Kepergian Orang Terakhir Generasi Ketiga Rockefeller
David Rockefeller. Foto/Jb Reed/Bloomberg via Getty Images

tirto.id - David Rockefeller adalah cucu dari John D. Rockefeller Sr—raja minyak yang terkenal dengan monopoli dan paling kaya di masanya. Suatu kali, David menulis tentang kakeknya dengan hormat, menangkis gambaran lama tentang sang kakek yang terkenal serakah, tamak, dan kejam.

“Itu prestasi terbesar kakek, membangun industri minyak bumi dan menciptakan perusahaan modern,” tulisnya membela monopoli yang dilakukan Standard Oil—perusahaan yang dibangun kakeknya.

David memang sangat membela nama baik keluarga besar. Ia menjadi Rockefeller pertama yang menyatukan lebih dari 100 keturunan John D. Rockefeller Sr. Ia juga menggelar pertemuan tahunan keluarga di Rockefeller Estate, Pocantico Hills, New York City.

David lahir pada 12 Juni 1915, di New York. Ia anak bungsu dari John D. Rockefeller Jr. Ia lulus dari Harvard College pada 1936. David juga sempat mengenyam pendidikan di London School of Economics.

Tahun 1940, ia mendapat gelar Ph.D dari University of Chicago—sebuah universitas yang didirikan keluarganya. Pada tahun itu juga, David menikah dengan Margaret "Peggy" McGrath. Mereka memiliki empat anak perempuan dan dua anak laki-laki. Peggy meninggal 21 tahun lebih dulu dari David.

Ketika Perang Dunia II pecah, David menolak bergabung dengan militer sampai ibunya mendesak untuk mendaftar. Saat itu, keluarga Rockefeller sudah sangat terkenal. Tetapi, david menolak menggunakan pengaruh ayah dan kakeknya untuk mengamankan posisi perwira. Ia mendaftar sendiri ke angkatan darat pada 1942 dan menjabat sebagai kapten pada1945.

Setahun kemudian, David bergabung dengan Chase National Bank. Saat itu, pamannya, Winthrop Aldrich memimpin perusahaan yang sebagian besar sahamnya juga dimiliki sang kakek. Sejak itu, ia meniti kariernya sebagai bankir.

David dicap sebagai anak orang kaya yang manja oleh pemimpin perusahaan setelah Aldrich, John J. McCloy. Meski begitu, David berusaha memantaskan diri untuk kelak menjadi CEO. Dia melalui berbagai departemen. Ia juga pernah bertugas mengawasi bisnis Chase Bank di Amerika Latin. Tahun 1969, David dinobatkan sebagai CEO.

Di bawah kepemimpinan David, Chase menjadi bank AS pertama yang membuka kantor di Uni Soviet dan Cina. Pada tahun 1974, Chase juga yang pertama membuka kantor di Mesir setelah krisis Suez 1956.

Infografik David Rockefeller

Dalam perjalanan kariernya, tak pernah sekalipun David mengincar jabatan publik. Ia berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain, Laurance, Nelson, John dan Winthrop.

Laurance adalah seorang pemodal ventura, pecinta lingkungan, dan penasehat lima presiden Amerika dalam hal konservasi. Nelson juga terlibat di pemerintahan dan jabatan publik. Winthrop pernah menjabat sebagai Gubernur Arkansas. Sedangkan John memimpin penggalangan dana untuk Lincoln Center for Performing Arts.

Tak seperti saudara-saudaranya yang kerap menghindari sorotan, David berbicara secara luas, terutama tentang pandangannya atas kapitalisme.

"Dalam sejarah, kapitalisme Amerika telah membawa lebih banyak manfaat kepada lebih banyak orang dibandingkan dengan sistem lain di dunia," katanya, seperti dikutip Bloomberg. "Masalahnya adalah bagaimana kita melihat bahwa sistem ini dijalankan secara efisien dan sejujur mungkin," sambung David.

David memang pemuja Kapitalisme. Dalam tesisnya berjudul Unused Resources and Economic Waste, David berpendapat bahwa kapitalisme tidak hanya berusaha menghasilkan uang, tetapi juga melayani karyawan dan masyarakat.

Tahun 1998, David dianugerahi Presidential Medal of Freedom, sebuah kehormatan sipil tertinggi di Amerika.

Ia menghembuskan nafas terakhir dalam tidur di rumahnya di Picanto Hills, New York pada Senin, 20 Maret 2017. Juru bicara keluarga Rockefeller, Frasel Seitel mengatakan David meninggal karena gagal jantung.

Kematian David menutup satu generasi dalam sejarah keluarga Rockefeller. Mereka dikenal sebagai "The Brothers". David, Laurance, John, Nelson dan Winthrop melintasi dunia, bergelut di bidang bisnis, politik, filantropi dan seni. Tak ada keluarga yang lain di Amerika Serikat yang seperti mereka.

Baca juga artikel terkait OBITUARI atau tulisan lainnya dari Wan Ulfa Nur Zuhra

tirto.id - Humaniora
Reporter: Wan Ulfa Nur Zuhra
Penulis: Wan Ulfa Nur Zuhra
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti