tirto.id - Warga di Jalan Kramat IV, kelurahan Lubang Buaya, kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, mengaku rela digusur oleh calon petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, asal tanah mereka diganti dengan harga layak.
"Jangan digusur doang, harus ada ganti ruginya," ujar Sumiyati kepada Ahok saat blusukan ke daerah itu, Jumat (3/2/2017).
Menanggapi permintaan itu, Ahok pun mengatakan bahwa pihaknya belum tentu akan menggusur mereka yang tinggal di bantaran kali Sunter tersebut. Apabila pemukiman tersebut memang mengakibatkan atau terkena banjir besar, barulah ia akan menggusur daerah tersebut. Karena itu ia meminta warga melengkapi sertifikat tanahnya.
"Dulu ga bisa bikin sertifikat karena BPHTB [Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan]-nya kena pajak. Nah, sekarang udah kita bebaskan. Nah kalau nih sudah kita bebaskan, harusnya orang punya sertifikat tanah," ujar Ahok.
Harga tanah yang masih rendah di Jalan Kramat IV menurut Ahok dikarenakan pembangunan yang masih terlantar. Mantan Bupati Belitung Timur ini memprediksi harga tanah akan naik bila sudah ada inspeksi jalan dan pembangunan jalan raya.
"Kenapa orang ga mau beli? Karena ga mungkin ada jalan mobil pikirnya," terang Ahok.
Ia juga memproyeksikan bahwa harga ini akan meningkat seperti saat inspeksi jalan di sungai Ciliwung dan Kampung Pulo.
"Kalau (tanggul) ditinggiin, ga banjir lagi, ada jalan raya, bisa naik 15 juta 20 juta," ujarnya.
Terkait penanggulangan oknum-oknum yang memperjualbelikan tanah, Ahok akan melakukan pencegahan dengan pelarangan transfer pembayaran ke nama yang tidak bersangkutan.
"Nah, ini pembayaran tanah, kami langsung transfer ke nama yang bersangkutan," katanya. "Bantu masyarakat dapatin sertifikat (tanah) dulu supaya ga bayar pajak. Baru kita bisa atasin yang korupsi-korupsi dari nekan orang," katanya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH