tirto.id - Bayi memang terlihat lucu dan menggemaskan ketika mengenakan pelampung leher (neck rings) yang melingkar di lehernya saat berenang. Namun, dibalik kelucuannya, ternyata penggunaan pelampung leher dilarang karena berisiko tinggi.
Dokter spesialis anak di RS Bethesda Jogja, Devie Kristiani melalui unggahan di Instagram resminya @dr.deviekristianimengatakan bahwa FDA menyarankan kepada orang tua untuk tidak lagi menggunakan pelampung leher ketika berenang atau melakukan terapi air.
Hal ini juga ditekankan melalui laman resmi Food and Drug Administration (FDA) yang dikeluarkan pada akhir Juni 2022. FDA mengeluarkan peringatan bahwa orang tua, pengasuh, dan penyedia layanan kesehatan dilarang menggunakan pelampung leher pada bayi ketika berenang atau sedang melakukan terapi air.
Terutama terhadap bayi yang memiliki keterlambatan perkembangan atau berkebutuhan khusus seperti spina bifida, spinal muscular atrophy (SMA) tipe 1, serta down syndrome dan cerebral palsy. Penggunaan pelampung leher dapat menyebabkan risiko luka atau cidera pada leher bayi, tegang, tenggelam, hingga kematian.
FDA mencatat bahwa ada satu bayi yang meninggal dan satu bayi lainnya cedera yang harus dirawat di rumah sakit setelah berenang mengenakan pelampung leher. Oleh sebab itu, pelampung leher pada bayi tidak sepenuhnya aman. Selain itu, FDA juga menyatakan bahwa pelampung leher masih belum ditetapkan keamanan dan efektifitasnya.
Belum ada bukti ilmiah terkait keamanan pelampung leher pada bayi
Seperti yang dilansir dari laman WebMD, Dokter spesialis anak di Nationwide Children’s Hospital Ohio, Sarah Denny mengatakan bahwa tidak ada bukti terkait manfaat penggunaan pelampung leher, alat ini justru memiliki risiko butuk bagi bayi.
Sarah Denny yang juga merupakan anggota komite eksekutif American Academy of Pediatrics Council on Injury, Violence, and Poison Prevention mengatakan bahwa pelampung leher juga berpotensi membuat leher bayi tegang sehingga menyebabkan cedera serius.
American Academy of Pediatrics (AAP) juga memperingatkan orang tua harus menghindari semua alat bantu renang yang ditiup. Sebab, alat bantu berenang tersebut dapat mengempis dan tidak dirancang untuk menjaga keselamatan penggunanya.
Hal yang harus diperhatikan saat menjaga bayi berenang
Melansir laman resmi American Academy of Pediatrics (AAP), berikut beberapa hal penting yang harus diperhatikan orang tua untuk menjaga keselamatan bayi supaya terhindar dari kecelakaan saat berenang:
• Jangan meninggalkan bayi sendirian ketika di pinggir kolam renang, saat berenang, maupun sedang melakukan terapi air. Pengawasan dari orang dewasa harus dilakukan secara optimal untuk mencegah bayi tenggelam.
• Pahami cara melakukan RJP (resusitasi jantung paru) untuk memberikan tindakan darurat jika terdapat hal yang tidak diinginkan terjadi selama bayi berenang.
• Siapkan peralatan penyelamat dan handphone di dekat kolam. Pilih peralatan penyelamat yang terbuat dari bahan fiberglass atau bahan lainnya yang tidak menghantarkan listrik.
• Hindari penggunaan alat bantu renang seperti pelampung tiup. Sebaiknya bayi dipakaikan jaket pelampung supaya aman.
• Ketika berenang bersama bayi, usahakan di bawah pengawasan seseorang yang berpengalaman untuk membantu orang tua jika terjadi kondisi darurat.
Penulis: Yunita Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari