Menuju konten utama

Kenapa CEO Binance Mengundurkan Diri dan Siapa Penggantinya?

Alasan CEO Binance mengundurkan diri dan siapa penggantinya? Artikel ini akan menjelaskan alasan di balik mundurnya Changpeng Zhao.

Kenapa CEO Binance Mengundurkan Diri dan Siapa Penggantinya?
CEO Binance Zhao Changpeng. (Benoit Tessier/Reuters)

tirto.id - Changpeng Zhao (CZ), CEO Binance, mengundurkan diri dari jabatannya. Melalui akun media sosial X atau Twitter, Changpeng Zhao menyampaikan pengunduran diri sebagai CEO Binance.

Pendiri perusahaan crypto terbesar di dunia itu mengaku telah membuat kesalahan. Ia merasa bertanggung jawab hingga memutuskan untuk mundur.

"Hari ini, saya mengundurkan diri sebagai CEO Binance. Harus diakui, tidak mudah untuk melepaskan. Tetapi saya tahu ini keputusan yang benar. Saya telah membuat kesalahan dan saya harus bertanggung jawab," tulis Changpeng Zhao.

Selepas mundur dari CEO Binance, pria kelahiran Jiangsu, China, itu rencananya bakal aktif di sejumlah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang blockchain/Web3/DeFi, AI, dan biotek.

Selain itu, ia juga siap menjadi pembicara dalam acara seminar kewirausahaan dan akan menyampaikan apa saja yang seharusnya tidak perlu dilakukan seorang pengusaha.

Jabatan CEO di perusahaan kripto Binance selanjutnya dipercayakan kepada Richard Teng. Richard adalah Global Head of Regional Market.

Sebelum bergabung dengan Binance, Richard merupakan bekas CEO Otoritas Jasa Keuangan Abu Dhabi Global Market (ADGM), Chief Regulatory Officer Singapore Exchange (SGX), serta Direktur Keuangan Monetary Authority of Singapore (MAS).

Alasan CEO Binance Changpeng Zhao Mundur

Alasan yang membuat CEO Binance, Changpeng Zhao, mundur dari jabatannya berawal dari investigasi yang dilakukan DOJ (Department of Justice) atau Departemen Kehakiman AS.

DOJ telah melakukan penyelidikan sejak 2018 lalu terkait kepatuhan Binance terhadap undang-undang dan anti pencucian uang.

Mengutip Business Insider, pihak DOJ menuding Binance telah melakukan konspirasi berupa pencucian uang, pengiriman uang tanpa izin alias ilegal, dan pelanggaran sanksi pidana.

Binance dikatakan memproses lebih dari $ 10 miliar atas pembayaran ilegal selama tahun 2022 dan berusaha menghindari aturan.

Reuters pada akhir 2022 lalu memberitakan seorang juru bicara Binance lantas merespon tudingan tersebut.

Mereka mengatakan, "Kami tidak memiliki wewenang apa pun untuk menilai cara kerja Departemen Kehakiman AS dan tidak pantas bagi kami untuk berkomentar jika kami mengetahuinya,".

Binance kini wajib membayar denda $4,3 miliar di pengadilan federal AS setelah Changpeng Zhao mengaku bersalah atas tuduhan anti pencucian uang.

Uang tersebut sebagian juga akan digunakan untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan oleh CFTC (Commodity Futures Trading Commission) yang menuduh Binance dan Zhao gagal mencegah aktivitas perdagangan ilegal di bursa kripto.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra