Menuju konten utama

Kementerian PUPR Gelar Pameran Teknologi Konstruksi Trenchless

Kementerian PUPR menggelar pameran Trenchless Technology, yakni teknologi digital jasa konstruksi yang dipergunakan memasang infrastruktur bawah tanah tanpa mengganggu bangunan di atasnya.

Kementerian PUPR Gelar Pameran Teknologi Konstruksi Trenchless
Logo kementrian PUPR. FOTO/www.pu.go.id

tirto.id - Kementerian PUPR mengadakan pameran Trenchless Technology di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kegiatan yang digelar untuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam pembangunan infrastruktur itu bekerja sama dengan The International Society for Trenchless Technology (ISTT), Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN), serta Westrade Group United Kingdom LTd.

Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menjelaskan, Trenchless merupakan teknologi digital jasa konstruksi yang dipergunakan untuk memasang infrastruktur bawah tanah tanpa mengganggu bangunan atau bentang alam yang ada di atasnya.

Keuntungan dari pemanfaatan teknologi ini antara lain lebih ramah lingkungan, meminimalisir dampak sosial terhadap terhadap kondisi di sekitar lokasi proyek, meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja konstruksi, hingga mempersingkat durasi proyek sehingga biaya konstruksinya lebih murah.

"Sebenarnya kalau kita melihat sudah ada yang mulai tahun 2015. Paling banyak di wilayah gas dan minyak dan saat ini sudah banyak juga kota-kota di Indonesia yang menggunakan sistem Trenchless ini untuk air limbah air minum," ujar Syarif usai membuka pameran tersebut, Rabu (17/7/2019).

Kementerian PUPR sendiri sudah mulai menggunakan teknologi ini pada beberapa proyek. Misalnya, untuk proyek sudetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur, proyek pembangunan jalan tol Cisumdawu, proyek pembangunan air limbah di beberapa kota besar di Indonesia yaitu Denpasar, Jogja, dan Medan.

Syarif menjelaskan, kajian terkait direct cost yang ditimbulkan oleh metode trenchless dibandingkan metode konvensional (open trench) menunjukkan bahwa penggunaan teknologi trenchless pada salah satu kegiatan penggalian (excavation) hingga kedalaman 1,5 m hanya membutuhkan biaya sebesar 3,12 dolar AS /m3, dibanding 18,46 dolar AS/m3 pada metode open trench.

Menurut Syarif, kehadiran teknologi trenchless bakal membawa perubahan pada struktur pasar kerja di sektor konstruksi, yang berarti mendorong adanya peluang posisi kerja baru.

"Agar kita dapat mengambil keuntungan dari hal tersebut, maka kita semua perlu berkolaborasi mengambil langkah melalui kerja sama antara pemerintah dan stakeholders terkait dan penguatan institusi pendidikan melalui harmonisasi kurikulum yang sudah mengantisipasi kehadiran teknologi konstruksi terkini," tuturnya.

Selain itu, penyiapan kompetensi tenaga ahli dan terampil sesuai kebutuhan industri konstruksi saat ini, serta Pembinaan badan usaha jasa konstruksi melalui adopsi teknologi terkini dan perubahan status menjadi kontraktor spesialis juga diperlukan.

Baca juga artikel terkait PAMERAN TEKNOLOGI atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dhita Koesno