tirto.id - Kementerian Pertanian menargetkan impor 50.000 ekor sapi indukan dari Australia sebagai upaya menambah populasi sapi di Indonesia.
"Kita target 50.000 ekor sapi indukan," kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai menghadiri panen raya di Desa Mernek, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (29/2/2016).
Amran menjelaskan bahwa Kementan akan mengimpor sapi indukan tersebut dari Australia.
Menurut Mentan tujuan penambahan indukan sapi tersebut adalah untuk menambah populasi sapi Indonesia .
"Itu untuk menambah populasi. Ada beberapa strategi," katanya.
Menurut dia, strategi pertama berupa impor sapi indukan yang sudah bunting dan strategi kedua adalah melakukan inseminasi buatan.
Selain itu, kata dia, melalukan upaya untuk menekan pemotongan sapi betina produktif.
Untuk diketahui, data Kementan 2015 menunjukan populasi sapi daging di Indonesia mencapai 15.494.290 ekor. Angka ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai 14.726.880 ekor.
Meski ada kenaikan populasi sapi, pada Januari 2016 terjadi lonjakan harga daging sapi yang menembus Rp 120 ribu/kg.
Di sisi lain, pada 2016, pemerintah memperkirakan kebutuhan sapi rata-rata nasional 2,61 kg per kapita atau total secara nasional mencapai 674,69 ribu ton yang setara dengan 3,9 juta ekor sapi. Dari kebutuhan tersebut, produksi sapi lokal hanya mencapai 439,53 ribu ton per tahun (65 persen) atau setara dengan 2,5 juta ekor sapi. Sisanya 1,4 juta ekor atau 235,16 ribu ton berasal dari impor dalam bentuk daging beku dan sapi hidup bakalan atau sapi yang masih harus digemukan di dalam negeri.