tirto.id - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementerian Pertanian mengatakan adanya kekurangan persediaan daging sapi jelang hari raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Kekurangan pasokan itu akan diatasi dengan impor daging sapi.
"Sama seperti tahun-tahun lalu kita penuhi kekurangan lokal dengan kita dengan impor," ucap Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita pada Kamis (12/11) di Gedung C, Kementan.
I Ketut menyebutkan total jumlah kebutuhan daging sapi menjelang akhir tahun 2018 mencapai 55.305 ton. Namun, total jumlah produksi sapi lokal hanya mencapai 35.845 ton.
Kekurangan pasokan itu akan diatasi dengan impor daging sapi dan kerbau. Selain daging kerbau, jeroan juga termasuk sebagai salah satu substitusi untuk memenuhi kekurangan pasokan itu.
Mengenai impor daging, I Ketut memastikan negara yang menjadi sasaran impor tidak banyak mengalami perubahan. Bagi daging sapi, kebutuban daging akan dipenuhi dari Selandia Baru dan Australia. Lalu bagi daging kerbau, kebutuhan daging akan mengandalkan pasokan dari India.
Detailnya, Kementan akan melakukan impor sapi dan daging sebanyak 30.670 ton dengan komposisi 18.217 ton sapi bakalan dan 12.462 ton daging yang terdiri dari sapi dan kerbau. Dengan demikian, hingga akhir tahun Kementan mengklaim memiliki surplus pasokan daging sapi sebanyak 11.219 ton.
"Semoga tidak ada penambahan rekomendasi impor," ucap I Ketut.
Selain itu, I Ketut juga mengaku telah berkoordinasi dengan Polri dan Bulog. Peran Satuan Tugas (Satgas) pangan pun akan dijalankan oleh Bareskrim Polri. Ia pun menyebutkan kementeriannya akan berkoordinasi untuk melakukan pemantauan ketersediaan pangan strategis selama Hari Raya Natal dan Tahun Baru nanti.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri