Menuju konten utama

Kemenperin: IKM Lebih Banyak Ambil Pinjaman Modal dari Fintek

Kemenperin mencatat, penyaluran kredit perbankan ke Industri Kecil dan Menengah (IKM) khususnya sektor pengolahan tercatat menurun.

Kemenperin: IKM Lebih Banyak Ambil Pinjaman Modal dari Fintek
Logo kemenperin. FOTO/www.kemenperin.go.id

tirto.id - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih, menjelaskan soal penyaluran kredit perbankan ke Industri Kecil dan Menengah (IKM) khususnya sektor pengolahan tercatat menurun.

Penurunan penyaluran kredit ini, kata Gati, terjadi karena pihaknya mendapati banyak IKM yang lebih pilih meminjam modal usaha ke financial teknologi (fintech) jenis peer to peer lending alias pinjaman online. Sebagai informasi pada Maret tahun 2018 lalu, tercatat penyaluran kredit IKM tumbuh sebesar 7,61 persen.

Sedangkan di bulan April 2018, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit ke sektor pengolahan IKM turun hingga 3,08 persen.

"Salah satu kalau menurut saya ya, ada kemungkinan ini IKM sudah banyak pindah ke model peminjaman lain. Kan kalau perbankan harus ada collateral (anggunan) nah ini berat bagi IKM," jelas Gati saat ditemui di kawasan Ice BSD Tangerang, Senin (15/4/2019).

Ia menjelaskan, tidak masalah jika fintech yang dipinjami oleh para IKM merupakan fintech yang terdaftar di OJK. Namun perihal para IKM lebih pilih fintech dibanding program perbankan perlu dikaji lagi lebih teliti di lapangan.

"Nggak masalah. Fintech itu kalau udah diregister memang harus kita dorong. Tapi alasan ini menurut analisa saya. Kami memang sedang mengamati akan permasalahan ini dan akan turun ke lapangan langsung untuk lakukan evaluasi," jelas dia.

Gati menjelaskan, sistem perbankan yang masih sulit diakses membuat IKM saat ini lebih memilih untuk meminjam uang untuk modal melalui fintech karena lebih mudah dijangkau untuk proses permodalan.

Sebenarnya, kata Gati, selain fintech ada pula program lain yang sebenarnya sudah disiapkan pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan IKM di dalam negeri.

"Selain Fintech kan ada juga program dari pemerintah seperti KUR, UMi, dan Mekaar. Makanya sekarang enggak terlalu susah dapat pembiayaan, yang justru sulit bagi para IKM itu sekarang adalah bahan baku," jelas dia.

Gati meminta agar beberapa bahan baku seperti alat permainan elektronik bisa diproduksi di dalam negeri.

"Kita sedang dorong para investor agar mereka mau membangun industri infrastruktur atau industri pendukung untuk IKM," tandas dia.

Baca juga artikel terkait PINJAMAN ONLINE atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno