Menuju konten utama

Kemenpar Dukung Tim Percepatan Wisata Halal di NTB

Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Kementerian Pariwisata, Hafizuddin Ahmad, Lc di Mataram, mengatakan dalam mewujudkan destinasi wisata sesuai Syariat Islam di Nusa Tenggara Barat pihaknya akan memfokuskan diri dalam memetakan kendala dan solusi

Kemenpar Dukung Tim Percepatan Wisata Halal di NTB
Sejumlah pengunjung berada di bukit Pergasingan, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB. ANTARA FOTO/Eka Fitriani

tirto.id - Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Hafizuddin Ahmad, Lc di Mataram, Rabu (6/4/2016) mengatakan, dalam mewujudkan destinasi wisata sesuai Syariat Islam di Nusa Tenggara Barat (NTB) pihaknya akan memfokuskan diri dalam memetakan kendala dan solusi

"Tim percepatan juga untuk memudahkan koordinasi, selain fokus menyelesaikan kendala dengan solusi yang tepat," kata Hafizuddin.

Hafizudin mengatakan, NTB adalah salah satu dari 10 destinasi halal di Indonesia yang dikembangkan guna meningkatkan jumlah wisatawan, khususnya dari negara-negara di Timur Tengah.

Dari 10 wilayah yang masuk ke dalam wisata halal tersebut, terdapat tiga provinsi yang menjadi fokus utama, yakni NTB, Aceh dan Sumatera Barat.

"Kalau upaya pengembangan pariwisata halal di NTB, sudah dilakukan sejak 2015, kalau Aceh dan Sumatera Barat mulai tahun ini," ujarnya.

Menurutnya, mengingat sudah terbentuknya Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pariwisata Halal, hal ini membuktikan bahwa NTB sudah selangkah lebih maju dari daerah-daerah lain.

Hafizuddin menambahkan, agar dapat terwujudnya wisata halal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB juga perlu merangkul semua pihak guna mendukung agenda tersebut.

"Media juga perlu dilibatkan dan diberikan pemahaman terkait apa itu wisata halal yang sebenarnya agar tidak salah menyampaikan informasi ke publik, selain mengajak untuk menciptakan rasa aman dan nyaman melalui karya jurnalisnya," ucap Hafizuddin. (ANT)

Baca juga artikel terkait KEMENPAR atau tulisan lainnya

Reporter: Alexander Haryanto