Menuju konten utama

Kemenkeu Akan Luncurkan Asuransi Bencana Alam Tahun Depan

Asuransi diharapkan mampu menjadi tumpuan bagi negara saat sewaktu-waktu dilanda bencana alam.

Kemenkeu Akan Luncurkan Asuransi Bencana Alam Tahun Depan
Jurnalis memotret lokasi terdampak gempa dengan ponsel di Petobo, Sulawesi Selatan, Senin (1/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Suahasil Nazara menyatakan pemerintah akan segera meluncurkan asuransi bencana alam pada 2019. Asuransi ini difokuskan untuk melindungi barang-barang milik negara terlebih dahulu.

“Tahun depan asuransi dulu, baru kami pikirkan buat pooling fund. Karena memang untuk membuat semacam LPDP [Lembaga Pengelola Dana Pendidikan] atau BLU [Badan Layanan Umum] memerlukan waktu,” kata Suahasil di Nusa Dua, Bali pada Rabu (10/10/2018).

Menurut Suahasil, strategi asuransi bencana ini sudah dibicarakan sejak tahun lalu. Pemerintah telah berdiskusi dengan Bank Dunia, industri perasuransian dan juga para pakar. Asuransi itu diharapkan mampu menjadi tumpuan bagi negara saat sewaktu-waktu dilanda bencana alam.

Suahasil mengatakan asuransi bencana dapat membantu pemerintah dari segi finansial saat harus membangun infrastruktur kembali. Tak hanya untuk itu, Suahasil mengatakan asuransi bencana dapat mengajarkan pemerintah untuk berkomitmen secara global, menjalin kerja sama, serta belajar dari negara lain.

Rencananya akan ada premi yang harus dibayarkan masyarakat untuk asuransi bencana. Suahasil menilai premi itu kelak dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana yang menghancurkan harta bendanya.

Dari premi itulah lantas dihimpun dengan skema pooling fund. Suahasil menjamin Kemenkeu melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara akan mengelola uang yang disisihkan itu sebaik mungkin.

“Sekarang memang ada dana cadangan dari APBN [Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara]. Dengan adanya asuransi bencana nantinya, dana tersebut bisa digeser alokasinya atau bisa diefisiensi,” ungkap Suahasil.

Saat disinggung mengenai kesiapan industri perasuransian, Suahasil menyatakan mereka harus siap. Alih-alih menjadikannya beban, Suahasil menilai rencana ini dapat menjadi pemicu sehingga industri asuransi di dalam negeri bisa lebih berkembang.

“Karena ini spesifik sekali ke bencana, kami kembangkan supaya industri mau menerimanya juga. Tentu dunia asuransi akan melihat, kalau pemerintah siap, industri juga harus siap. Ini kan bisnis,” ucap Suahasil lagi.

Baca juga artikel terkait BENCANA ALAM atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Dipna Videlia Putsanra