tirto.id - Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kemenkes Usman Sumantri mengatakan jumlah peserta program Nusantara Sehat yang sempat mengalami sepi peminat, kini berangsur-angsur mulai ramai diminati.
"Nusantara Sehat ini kekurangannya cuma satu saja, dokter peminatnya sedikit. Tapi tahun ini sudah mulai, hampir 500 orang yang didata, dari 17 ribu yang daftar," ujarnya di Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019).
Program Nusantara Sehat digelar Kemenkes untuk menyelesaikan persoalan ketidakmerataan tenaga medis di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Menurut Usman untuk meningkatkan kemauan para tenaga kesehatan (nakes) untuk mengikuti Nusantara Sehat, pihaknya sudah memperhatikan beberapa aspek khususnya perihal insentif.
Untuk para nakes yang akan ditempatkan di daerah sangat terpencil, Usman mengaku, Kemenkes menyediakan insentif untuk daerah sangat terpencil sebesar Rp14 juta, untuk daerah terpencil sebesar Rp11 juta, dan daerah biasa sebesar Rp8 juta.
"Yang lain juga naik, perawat lulusan D3 saja kami berikan insentif Rp6 juta," ujarnya.
Program Nusantara Sehat masih menjadi upaya pemerintah pusat dalam menyelesaikan persoalan ketidakmerataan nakes, khususnya di wilayah 3T.
Meski Usman akui, sebetulnya para pemerintah daerah dengan kebijakan otonomi daerah juga berwewenang melakukannya.
"Kalau daerah-daerah yang memiliki fiskal yang baik, mereka bisa memiliki naskes sendiri. Tapi daerah yang tidak mampu, akan dipenuhi dari pusat," pungkasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari