tirto.id - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pihaknya sedang mengembangkan ekosistem yang melibatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), lembaga pendanaan, ritel modern dan loka pasar atau market place.
Zulkifli menjelaskan, ekosistem tersebut bertujuan untuk memajukan pelaku UMKM baik dari segi pendanaan hingga pemasaran. Hal ini diungkap dalam pembukaan Rapat Kerja (Raker) Kemendag 2023 yang berlangsung pada 1-2 Maret 2023 di Lampung.
“Jadi ada satu ekosistem yang kita sambungkan. Kita akan pertemukan UMKM dengan lokal pasar, ritel modern dan bank. Kalau berjalan dengan baik, semua pihak akan mendapat manfaat yang besar. Banyak sekali yang bisa kita lakukan, kata kuncinya kolaborasi,” ucap Zulhas di Lampung, Rabu (1/3/2023).
Lebih lanjut, pelaku UMKM akan lebih mudah untuk mendapat modal dari lembaga perbankan seperti Bank Syariah Indonesia, BRI atau PNM. Hal ini akan menghindari para pedagang dari tengkulak.
Pelaku UMKM juga perlu dikenalkan dengan loka pasar guna memasarkan produknya secara digital. Selain itu, loka pasar juga memberikan pelatihan untuk bisa mengemas produk menjadi lebih menarik.
"Jadi UMKM kita temukan dengan ritel modern agar harganya bisa disuplai, ritel modern juga akan untung karena dia tidak perlu sewa tempat. Lalu ada marketplace karena sistem digital tidak bisa dihindari," kata Zulkifli.
Dalam kesempatan yang sama, Zulkifli menekankan pentingnya kerja sama berbagai pihak untuk memajukan perdagangan Indonesia di luar negeri.
Saat ini Kemendag terus berupaya untuk mempercepat penyelesaian perjanjian dagang dengan negara-negara lain.
Selain itu, Indonesia juga mulai mencari pasar baru untuk memperluas wilayah ekspor. Neraca perdagangan Indonesia pada 2022 surplus sebesar 54,53 persen. Total ekspor mencapai 291,98 miliar dolar AS dan impor sebesar 237,47 miliar dolar AS.
"Kata kuncinya adalah kerja sama, dengan Gubernur, Bupati, Kepala Dinas, UMKM dan perbankan, semuanya harus kerja sama," ucapnya.
.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat