Menuju konten utama

Kemenag Akan Batalkan Keberangkatan Petugas Haji Jika Tak Disiplin

Kedisiplinan sangat penting bagi calon petugas haji sebagai modal untuk memberi pelayanan prima bagi jemaah haji.

Kemenag Akan Batalkan Keberangkatan Petugas Haji Jika Tak Disiplin
Sejumlah petugas haji melakukan persiapan keberangkatan di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

tirto.id - Sebanyak 780 calon petugas haji menjalani pelatihan petugas haji di Asrama Haji Pondok Gede pada 26 Mei hingg 4 Juni. Jika dalam proses pelatihan tersebut tidak disiplin, nama-nama Panitia Petugas Ibadah Haji (PPIH) yang akan berangkat ke Arab Saudi siap dibatalkan oleh Kementerian Agama.

"Saya tidak segan-segan membatalkan keberangkatan jika tidak mampu disiplin," kata Direktur Bina Haji Khoirizi H Datsir di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (27/5/2018).

Dalam proses pelatihan itu, Khoirizi mengatakan, akan diukur keseriusan dan kedisiplinan para petugas haji yang akan melayani jemaah haji Indonesia.

Secara umum, dia mengatakan penilaian terakhir PPIH sebelum berangkat ke Arab Saudi adalah berdasarkan hasil seleksi, penetapan hasil kinerja, dan kebutuhan organisasi.

"Agar petugas mampu menjaga kedisiplinan, kerja sama dan komitmen serta disiplin yang kuat," kata dia, seperti dikutip Antara.

Khoirizi mengatakan kedisiplinan sangat penting bagi calon petugas haji sebagai modal untuk memberi pelayanan prima bagi jemaah haji.

Dia mencontohkan proses pendisiplinan itu diukur seperti tingkat ketepatan waktu peserta dalam mengikuti setiap kegiatan pembekalan calon petugas haji.

Petugas haji yang bertugas pada musim haji nanti juga diimbau agar melayani dengan penuh para jemaah haji Indonesia, bukan justru menjadi orang yang dilayani dan hanya fokus ibadah.

"Sebagai petugas haji jangan berniat untuk berhaji tapi niatlah bertugas untuk melayani jemaah haji," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam di Asrama Haji Pondok Gede.

Maka dari itu, dia mengajak petugas haji agar selalu paham dengan tugas pokok dan fungsinya untuk pembinaan, pelayanan dan perlindungan jemaah haji Indonesia. Terlebih, kata dia, melayani jemaah haji memiliki tingkat kesulitan yang cukup kompleks.

Menurut dia, pelayanan haji bukan persoalan sepele karena memiliki jangka waktu yang panjang dan melibatkan banyak jemaah dan petugas yang menyertainya.

"Bisa dibayangkan dalam sekian puluh hari kita memindahkan sekitar 221 ribu dalam satu periode waktu yang sama dari Indonesia ke Arab Saudi dan memulangkannya kembali ke Tanah Air," kata dia.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2018 atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari