Menuju konten utama

Mengukur Kekuatan 6 Cawapres Pendamping Anies, Prabowo & Ganjar

Prediksi kekuatan 6 bakal Cawapres bila disimulasikan dengan Anies, Prabowo dan Ganjar.

Mengukur Kekuatan 6 Cawapres Pendamping Anies, Prabowo & Ganjar
Ilustrasi pemilu Indonesia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tiga bakal calon presiden, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan masih belum mengumumkan siapa yang akan menjadi wakilnya di Pilpres 2024 nanti.

Namun demikian, lembaga survei LSI Denny JA sudah melakukan simulasi 6 bakal calon wakil presiden yang cocok mendampingi ketiga tokoh itu.

Mereka adalah Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Gibran Rakabuming Raka.

LSI Denny JA melakukan survei pada periode 3–15 Juli 2023 dengan menyasar 1.200 responden. Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.

Pemilihan responden dilakukan dengan cara multistage random sampling dikolaborasikan riset kualitatif. LSI Denny JA menyatakan bahwa hasil survei mereka memiliki margin of error lebih kurang 2,9 persen.

Simulasi Bakal Capres dan Cawapres 2024 versi LSI Denny JA

Survei tersebut memuat simulasi elektabilitas 3 bakal Capres bila disandingkan dengan 6 bakal Cawapres. Hasil dari pilihan responden adalah sebagai berikut:

  • Prabowo dan Gibran: 38,8 persen
  • Ganjar dan Sandiaga: 33,1 persen
  • Anies dan AHY: 16,4 persen
  • Tidak tahu/tidak jawab: 11,7 persen
  • Prabowo dan Erick: 38,9 persen
  • Ganjar dan Sandiaga: 34,4 persen
  • Anies dan AHY: 15,8 persen
  • Tidak tahu/tidak jawab: 10,9 persen
  • Prabowo dan Airlangga: 37,5 persen
  • Ganjar dan Sandiaga: 35,9 persen
  • Anies dan AHY: 20,2 persen
  • Tidak tahu/tidak jawab: 6,4 persen
  • Prabowo dan Cak Imin: 36,5 persen
  • Ganjar dan Sandiaga: 36,2 persen
  • Anies dan AHY: 20,5 persen
  • Tidak tahu/tidak jawab: 6,8 persen

Mengukur Kekuatan Enam Bakal Cawapres 2024

LSI Denny JA menempatkan enam nama bakal calon wakil presiden di posisi paling atas. Mereka adalah Sandiaga Uno, AHY, Cak Imin, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Gibran Rakabuming Raka. Keenam tokoh ini memiliki peluang dan kekuatan masing-masing.

Menurut Lembaga Survei Indonesia (LSI) per 1 – 8 Juli 2023 yang dirilis pada 11 Juli 2023, enam nama bakal Cawapres tersebut masuk dalam simulasi 24 nama semi terbuka.

Dalam melakukan survei, LSI menggunakan teknik pemilihan sampel melalui random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Teknik pemilihan tersebut memilih 1.242 responden.

Margin of error survei diperkirakan ±2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

Berikut adalah review singkat mengenai kekuatan enam nama bakal Cawapres yang berpeluang besar maju dalam Pilpres 2024.

1. Sandiaga Uno

Sandiaga Salahuddin Uno adalah bakal calon wakil presiden andalan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sandiaga Uno sekarang menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Setelah hengkang dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), PPP resmi menjalin kerja sama politik bersama PDIP, dan telah mendeklarasikan dukungannya terhadap Ganjar. PPP memiliki 19 kursi atau 3,3 persen dari total keseluruhan 575 kursi di DPR RI.

Hasil survei LSI per 1 – 8 Juli, Sandiaga Uno mengantongi 8,9 persen elektabilitas sebagai bakal Cawapres. Berada pada peringkat ke 5 dari 24 nama.

2. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus putra Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Demokrat memiliki 54 kursi atau 9,39 persen dari total keseluruhan 575 kursi di DPR RI.

Sejak awal persiapan Pilpres 2024, AHY dan Demokrat sudah membentuk Koalisi Persatuan untuk Perubahan (KPP) yang dibentuk bersama Nasdem dan PKS. Tiga partai itu sudah mendeklarasikan Anies sebagai bakal Capres.

Hasil survei LSI per 1 – 8 Juli menyatakan, AHY mengantongi 9,5 persen elektabilitas sebagai bakal Cawapres. Berada pada peringkat ke 4 dari 24 nama.

3. Muhaimin Iskandar (Cak Imin)

Muhaimin Iskandar (Cak Imin) merupakan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Wakil Ketua DPR RI periode 2019 – 2024. PKB memiliki 58 kursi atau 10,08 persen dari total keseluruhan 575 kursi di DPR RI.

Pada Pilpres 2024, PKB sejak awal bersama Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) mengusung Prabowo sebagai bakal Capres 2024.

Hasil survei LSI per 1 – 8 Juli menyatakan, Cak Imin mengantongi 1,0 persen elektabilitas sebagai Cawapres. Berada pada peringkat ke 14 dari 24 nama.

4. Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto merupakan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia. Sebelumnya, Golkar bersama PPP dan PAN membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Namun, angin politik membuat Airlangga membawa Golkar bergabung bersama KKIR mendukung Prabowo sebagai Capres pada Pilpres 2024.

Golkar adalah parpol dengan perolehan suara terbesar ketiga, dengan perolehan kursi nomor dua terbanyak, Golkar memiliki 85 kursi atau 14,7 persen dari total keseluruhan 575 kursi di DPR RI.

Hasil survei LSI per 1 – 8 Juli menyatakan, Airlangga mengantongi 2,6 persen elektabilitas sebagai Cawapres. Berada pada peringkat ke 8 dari 24 nama.

5. Erick Thohir

Erick Thohir adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia sekaligus Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Erick adalah satu-satunya kandidat bakal Cawapres yang tidak didukung oleh parpol, sebab dia merupakan tokoh independen.

Namun, belakangan santer terdengar bahwa Erick didorong oleh PAN untuk maju sebagai Cawapres. PAN memiliki 44 kursi atau 7,65 persen dari total keseluruhan 575 kursi di DPR RI.

Hasil survei LSI per 1 – 8 Juli menyatakan, Erick berhasil mendapatkan 14,3 persen elektabilitas sebagai Cawapres. Berada pada peringkat ke 1 dari 24 nama.

6. Gibran Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo sekaligus anak dari Presiden Jokowi ini disebut-sebut dalam bursa bakal calon wakil presiden.

Namun, dia masih tersandung peraturan batas usia yang menyatakan bahwa umur Cawapres adalah minimal 40 tahun. Sementara umur dia sekarang masih 35 tahun.

Buntut dari situasi ini, sejumlah pihak memohon uji materi mengenai ambang batas usia minimal Capres dan Cawapres kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Hingga saat ini, perkara tersebut masih berjalan dan belum diputuskan.

Hasil survei LSI per 1 – 8 Juli menyatakan, Gibran berhasil mendapatkan 7,6 persen elektabilitas sebagai Cawapres. Berada pada peringkat ke 6 dari 24 nama.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Politik
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto